InfoNesia.me | Ngamprah // Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung Barat melalui Dinas Perikanan dan Peternakan terus memperkuat komitmennya dalam mendorong pemberdayaan dan peningkatan kualitas peternak lokal.

Salah satu wujud nyata upaya tersebut ditunjukkan melalui kegiatan Kontes Terbuka Seni Ketangkasan Domba Garut, yang digelar di Pamidangan Cikawati, Desa Pakuhaji, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat.

Kegiatan yang diikuti oleh sekitar 170 pasang atau 340 ekor domba dari berbagai daerah di Jawa Barat ini bukan hanya menjadi ajang kompetisi semata, tetapi juga wadah pembinaan dan pengembangan bibit unggul ternak lokal.

Bupati Bandung Barat Jeje Ritchie Ismail dalam sambutannya menegaskan, kegiatan seni ketangkasan domba ini merupakan bagian dari pembinaan berkelanjutan yang bertujuan membangun semangat serta kemampuan peternak agar lebih profesional dan mandiri.

“Kegiatan seni ketangkasan ini bukan hadiah yang dicari, namun tujuan utamanya adalah pembinaan dan pemberdayaan peternak,” ujar Jeje.

Lebih lanjut, Jeje menekankan bahwa peternak dengan daya saing tinggi dapat dilihat dari kemampuan mereka dalam memelihara, membibitkan, dan memberi pakan dengan baik, sehingga berdampak pada peningkatan kualitas hasil ternak.

“Dengan ‘penonton’ (menunjukkan) domba yang istimewa, bibit murni dan berkualitas, para peternak akan mendapat apresiasi, baik dari penghobi maupun nilai ekonomi yang lebih tinggi,” imbuhnya.

Bupati Jeje juga mengapresiasi peran organisasi Himpunan Peternak Domba dan Kambing Indonesia (HPDKI) yang telah menjadi mitra strategis pemerintah daerah dalam mengembangkan sistem peternakan berbasis teknologi dan manajemen modern.

Menurutnya, tiga tujuan utama kegiatan ini adalah untuk meningkatkan semangat kerja para peternak, menggali potensi bibit unggul, serta menjaring domba terbaik yang akan dikirim ke kontes tingkat provinsi maupun nasional.

“Sektor peternakan memiliki peran penting dalam mendukung ketahanan pangan, ekonomi daerah, dan pemberdayaan masyarakat,” ungkap Jeje.

Sementara itu, Sekretaris DPC HPDKI Kabupaten Bandung Barat, M. Mulyono, menjelaskan bahwa seni ketangkasan domba merupakan bagian dari warisan budaya masyarakat Jawa Barat yang perlu dilestarikan dan dikembangkan.

“Komunitas pecinta seni ketangkasan domba sangat besar, dan di Bandung Barat sendiri potensinya cukup menjanjikan,” kata Mulyono.

Lebih lanjut, Mulyono menuturkan bahwa kontes kali ini juga menjadi bagian dari babak kualifikasi Piala Presiden Seni Ketangkasan Domba Garut. Dari total enam putaran kualifikasi, Bandung Barat menjadi tuan rumah putaran keempat, setelah sebelumnya digelar di Kabupaten Bandung, Sumedang, dan Garut.

Berikutnya akan berlangsung di Majalengka dan Cianjur, dengan final dijadwalkan pada bulan September mendatang di Stadion Pakansari, Bogor.

“Dalam kualifikasi di Bandung Barat, ada sekitar 170 pasang domba yang bertanding dalam kelas A, B, dan C. Sekitar 50 ekor domba terbaik akan mewakili daerahnya masing-masing di babak final,” jelasnya.

Peserta yang hadir datang dari berbagai daerah di Jawa Barat seperti Garut, Majalengka, Subang, Sukabumi, hingga Pangandaran. Menariknya, kontingen Bandung Barat menjadi yang terbanyak, dengan sekitar 100 pasang domba yang berasal dari wilayah Cililin, Cihampelas, Sindangkerta, Lembang, dan Padalarang.

Sebagai penutup, Mulyono menyampaikan bahwa kegiatan ini juga menjadi bagian dari rangkaian peringatan Hari Jadi ke-18 Kabupaten Bandung Barat, yang mengusung semangat kolaborasi antara pemerintah daerah dan masyarakat dalam memajukan sektor peternakan dan menjaga kearifan lokal.

“Kontes ini bukan hanya soal prestasi, tetapi juga tentang menjaga budaya dan meningkatkan kesejahteraan peternak,” pungkasnya.

 

Jurnalis.  : An/Red

Editor.     : InfoNesia.me