[ad_1]

INFONESIA.ME – Ethereum (ETH) menghadapi tekanan jual yang sangat besar sejak awal pekan ini, dengan harga turun hampir 10%, menyentuh degree $2.420. Penurunan ini membuat ETH berada di bawah degree toughen penting $2.500, memicu kekhawatiran di kalangan investor. Meski demikian demikian, analis kripto Physician Benefit lihat sejumlah indikator yang memperlihatkan potensi kenaikan harga ETH dalam beberapa bulan yang akan datang.

Salah satu faktor utama yang memberi dorongan untuk optimisme adalah Exponential Transferring Moderate (EMA) 200-minggu, yang telah terbukti menjadi degree toughen yang cast dalam sejarahnya. Setelah penurunan sebelumnya pada 2020 dan 2022, ETH sembuh signifikan setelah menyentuh EMA ini. Sementara, harga Ethereum hanya berjarak 4% dari degree tersebut, menciptakan peluang investasi yang menarik.

Selain itu, ETH masih berada dalam channel naik jangka panjang dan mendekati batas bawahnya, yang secara historis terus menerus kali menjadi titik ultimate untuk membeli. Dengan adanya pola ascending triangle yang terbentuk sejak 2020, ada kemungkinan besarnya ETH akan merasakan lonjakan harga, terutama jika berhasil menembus zona likuiditas sekitar $4.000, yang menjadi goal resistance utama.

Institusi besar juga mulai mengakumulasi ETH, dengan peningkatan aliran dana ke Ethereum Change-Traded Finances (ETF) dan penarikan besar-besaran ETH dari bursa. Ini memperlihatkan bahwa para pemain besar tengah mempersiapkan potensi reli harga. Dengan dukungan teknikal dan elementary yang kuat, Ethereum tetap menjadi aset menarik untuk dipantau dalam waktu dekat.

Sumber: VRITIMES

[ad_2]

Source link