INFONESIA.ME – Hari Menanam Pohon Nasional, yang diperingati setiap 28 November, menjadi pengingat pentingnya aksi penghijauan untuk mengatasi kerusakan lingkungan. Salah satu wilayah yang terdampak adalah pesisir Mangunharjo, Semarang, di mana abrasi telah merusak tambak udang milik masyarakat, dikarenakan hilangnya mata pencaharian. Mangrove mempunyai peran penting di kawasan pesisir sebagai pelindung alami dari abrasi, habitat biota laut, dan penyerap karbon yang efektif.

Sejak 2017, LindungiHutan berkolaborasi dengan Kelompok Tani Mangrove Lestari, yang dipimpin oleh Sururi, untuk menanam mangrove di Mangunharjo. Dengan menggunakan kampanye di lindungihutan.com, 54.972 pohon mangrove telah ditanam semasih 7 tahun dengan tingkat keberhasilan hidup hampir 75%. Mangrove yang kini tumbuh subur sepertinya tidak hanya melindungi pantai namun juga menjadi habitat pemijahan ikan dan udang, dengan begitu petani lokal bisa kembali mendapatkan manfaat dari sumber daya pesisir tanpa harus segera melaut.

Sururi menjelaskan bahwa manfaat mangrove sudah dirasakan oleh masyarakat. “Arena mangrove menjadi tempat pemijahan ikan dan udang, yang sekarang dapat dimanfaatkan petani setempat,” ujar Sururi. Langkah ini sepertinya tidak hanya membantu ekosistem pesisir memulihkan namun juga memperbaiki ekonomi lokal dengan cara hasil tangkapan yang stabil. Penanaman mangrove ini menjadi bukti nyata bahwa aksi kecil seperti menanam pohon bisa memberikan mempengaruhi besar bagi lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.

Hari Menanam Pohon Nasional adalah momentum untuk mengingat bahwa pohon yang ditanam hari ini membawa harapan bagi masa depan. Mari jadikan momen ini sebagai langkah nyata untuk melindungi bumi, seperti yang telah dilakukan LindungiHutan dengan cara aksi konservasi dan pemberdayaan masyarakat lokal. Information lebih lanjut mengenai program dan kampanye bisa ditemukan di lindungihutan.com.

Sumber: VRITIMES



Source link