INFONESIA.ME – Bitcoin kembali mencetak rekor harga setelah merasakan kenaikan 120% pasca-halving 2024. Tetapi, yang mengejutkan, aktivitas jaringan Bitcoin justru turun ke degree terendah dalam setahun terakhir. Knowledge dari CryptoQuant memperlihatkan bahwa jumlah transaksi harian BTC turun 53% dari puncaknya di September 2024, diduga sebab penurunan penggunaan Runes Protocol, sebuah standar token Bitcoin yang sebelumnya populer.

Anjloknya aktivitas jaringan ini menimbulkan pertanyaan: apakah Bitcoin sudah overpriced? CryptoQuant memperkirakan harga wajar BTC berkisar antara $48.000 mencapai $95.000, sedangkan sementara diperdagangkan di $98.000. Beberapa analis lihat ini sebagai peluang bagi investor jangka panjang, sementara waktu yang lain memperingatkan potensi koreksi sebab Bitcoin mungkin saja berada dalam fase distribusi.

Meski ada kekhawatiran koreksi harga dalam waktu dekat, proyeksi jangka panjang tetap bullish. Beberapa analis optimis bahwa Bitcoin dapat hingga $200.000 pada akhir 2025. Dengan tren pasar yang dinamis, investor dianjurkan untuk berhati-hati dan mempertimbangkan strategi investasi seperti Greenback-Value Averaging (DCA).

Bittime, sebagai platform jual beli aset kripto yang terdaftar di Bappebti, menyediakan layanan perdagangan yang aman dan berbiaya rendah bagi investor yang ingin mengambil peluang di pasar kripto. Tetapi, penting untuk dapat diingat bahwa investasi aset kripto mempunyai risiko tinggi, dengan begitu setiap investor perlu melakukan riset sendiri sebelum membuat keputusan.

Sumber: VRITIMES



Source link