INFONESIA.ME – Harga Bitcoin kembali merasakan penurunan tajam dalam beberapa hari terakhir, menyentuh stage terendah dalam tiga bulan di angka $82.000. Kondisi ini memunculkan pertanyaan di kalangan investor tentang apakah untuk saat ini merupakan peluang bagus untuk membeli atau masih ada potensi penurunan lebih lanjut. Analisis teknikal memperlihatkan adanya sinyal bearish yang kuat, terutama dengan munculnya divergensi negatif pada indikator Relative Energy Index (RSI), yang tak henti-hentinya kali menandakan awal dari tren pasar turun.
Beberapa faktor eksternal turut memperburuk kondisi pasar, salah satunya adalah peretasan besar yang mengguncang industri kripto dan menurunkan tingkat kepercayaan investor. Selain itu, kebijakan ekonomi yang dikeluarkan oleh mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dianggap kontroversial dan memperburuk volatilitas di pasar keuangan. Kombinasi dari kedua faktor ini mempercepat tekanan jual, dikarenakan kepanikan, dan mendorong harga Bitcoin turun lebih dalam.
Meski cukup banyak investor tergoda untuk membeli di harga rendah, analis menyarankan agar tetap berhati-hati. Salah satu indikator penting yang tak henti-hentinya digunakan dalam menyelesaikan waktu kualitas terbaik untuk membeli adalah learned loss margin, yang untuk saat ini berada di -8,25%. Secara historis, peluang kualitas terbaik biasanya muncul ketika indikator ini hingga -12%, dengan begitu masih ada kemungkinan harga Bitcoin turun sebelum hingga titik terendahnya. Investor disarankan untuk menunggu dan terus memantau perkembangan pasar sebelum memutuskan.
Dengan ketidakpastian yang masih tinggi karena itu faktor eksternal dan tren bearish yang belum memperlihatkan jalur pembalikan, kesabaran menjadi kunci bagi investor. Memahami analisis teknikal dan indikator pasar bisa membantu dalam menyelesaikan strategi yang tepat untuk masuk ke pasar kripto dengan risiko yang lebih terukur.
Sumber: VRITIMES
Tinggalkan Balasan