Cara Cerdas Hindari Investasi Bodong dan Pilih Investasi yang Terpercaya

INFONESIA.ME – Kasus investasi bodong di Indonesia semakin meresahkan masyarakat, dengan kerugian hingga miliaran rupiah. Modus penipuan semakin beragam, mulai dari skema Ponzi sampai investasi berbasis teknologi yang sulit dimengerti oleh orang awam. Meski demikian Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan BAPPEBTI terus mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati, banyak sekali orang yang masih tergoda oleh janji keuntungan besar. Untuk alasan itu, penting bagi masyarakat untuk memahami cara melindungi diri dari investasi bodong.

Ada pilihan langkah yang dapat diambil untuk terhindar dari investasi bodong. Pertama, waspada tawaran investasi yang menjanjikan keuntungan tinggi dalam waktu singkat tanpa risiko. Investasi yang sehat sepanjang waktu melibatkan risiko, dan keuntungan besar biasanya datang dengan risiko tinggi. Kedua, penting untuk memahami bahwa sepertinya tidak ada investasi yang sepenuhnya bebas dari risiko. Jika ada yang menjanjikan keuntungan “100% aman”, dapat dipastikan itu adalah penipuan.

Selain itu, sebelum membuat keputusan untuk berinvestasi, pastikan Anda memahami version bisnis yang ditawarkan. Dalam jumlah besar investasi bodong, seperti skema Ponzi, mengandalkan dana investor baru untuk membayar keuntungan investor lama tanpa ada bisnis yang nyata. Sepanjang waktu pastikan bahwa investasi yang Anda pilih mempunyai version bisnis yang jelas. Selanjutnya, memanfaatkan media sosial untuk mengecek reputasi dan ulasan dari pengguna lain mengenai platform investasi yang Anda pertimbangkan.

Terakhir, penting mencoba memeriksa legalitas perusahaan investasi. Pastikan perusahaan terdaftar di badan pengawas resmi seperti BAPPEBTI atau OJK, dengan begitu Anda bisa memastikan bahwa investasi Anda aman. Salah satu contoh platform yang bisa dipercaya adalah Dupoin Indonesia, yang sudah mempunyai izin dari BAPPEBTI dan menjamin keamanan dana nasabah dengan sistem segregated accounts. Dengan memahami langkahnya ini, Anda bisa menghindari risiko investasi bodong dan memutuskan investasi yang lebih cerdas.

Sumber: VRITIMES