InfoNesia.me | Lembang // Musim penghujan yang tengah melanda wilayah Kabupaten Bandung Barat kembali memicu terjadinya bencana alam.
Kali ini, bencana longsor dan banjir menimpa dua kampung di Desa Kayuambon, Kecamatan Lembang, pada Jumat (24/10/2025). Akibat peristiwa tersebut, sejumlah rumah warga mengalami kerusakan, tanggul jebol, dan aliran air meluap hingga ke pemukiman warga di Kampung Pangragajian dan Kampung Sukahaji.
Merespons kejadian itu, Pemerintah Desa (Pemdes) Kayuambon bergerak cepat bersama sejumlah pihak terkait untuk melakukan penanganan darurat. Kepala Desa Kayuambon, Hari Irawan, bersama perangkat desa, langsung turun ke lokasi bersama tim dari BBWS Citarum, BPBD KBB, Camat Lembang, serta Ketua TP-PKK Kecamatan Lembang.

Warga sekitar pun turut bahu-membahu melakukan evakuasi dan pembersihan material longsoran.
Dalam keterangannya, Kepala Desa Kayuambon, Hari Irawan, menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi kepada semua pihak yang telah turun langsung membantu penanganan bencana di wilayahnya.
“Saya sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah datang, membantu, dan memberikan dukungan, baik berupa bantuan logistik, alat berat, maupun upaya penahan tanggul yang jebol. Terutama kepada warga dan pengurus wilayah yang dengan sigap bergotong royong dalam penanganan pasca bencana ini,” ujarnya.
Hari Irawan menjelaskan, curah hujan tinggi pada Jumat sore sekitar pukul 14.00 WIB menjadi pemicu utama bencana.
Di Kampung Sukahaji RT 002/001, saluran air jebol dan menyebabkan ambruknya benteng penahan tanah yang berdampak pada sekitar tujuh rumah warga.
Sementara itu, di Kampung Pangragajian RT 002/009, tanggul pusdik jebol dan menimpa dua rumah, disertai banjir yang merendam beberapa rumah lainnya.
“Begitu mendapat laporan dari pengurus wilayah, kami langsung menuju lokasi untuk memastikan kondisi warga dan melakukan langkah cepat. Beberapa rumah mengalami kerusakan berat hingga kehilangan harta benda,” imbuhnya.
Ia menuturkan bahwa Pemdes Kayuambon langsung berkoordinasi dengan BBWS Citarum untuk penanganan darurat karena lokasi terdampak merupakan bagian dari anak Sungai Cikapundung.
“Alhamdulillah, pihak BBWS Citarum merespons cepat dengan menurunkan tim dan memasang geobag di titik-titik tanggul yang jebol. Sementara dari BPBD KBB juga telah menyalurkan bantuan logistik dan menurunkan alat berat untuk membersihkan material longsor. Kami juga berterima kasih kepada Sespim Polri yang turut membantu dengan mendatangkan tangki air untuk pembersihan wilayah terdampak,” jelas Hari Irawan.
Selain fokus pada pemulihan pasca bencana, Hari Irawan juga memastikan pemerintah desa akan membantu memperbaiki rumah warga yang rusak.
“Kami tidak akan tinggal diam. Pemerintah Desa Kayuambon akan membantu memperbaiki rumah-rumah warga yang terdampak. Semoga para korban diberi kesabaran, ketabahan, dan keikhlasan menghadapi ujian ini,” katanya.
Lebih lanjut, ia juga menyoroti pentingnya percepatan perbaikan drainase di wilayah Lembang, khususnya di Desa Kayuambon yang berada di area terendah dibanding desa lainnya.
“Kami berharap pemerintah kabupaten maupun provinsi bisa mempercepat perbaikan sistem drainase. Karena kondisi geografis Kayuambon ini berada di dataran rendah, setiap limpasan air dari kawasan atas Lembang pasti mengalir ke sini dan menyebabkan genangan,” tegasnya.
Di akhir pernyataannya, Hari Irawan mengajak seluruh masyarakat untuk lebih peduli terhadap kondisi lingkungan sekitar.
“Kami mengimbau warga untuk bersama-sama menjaga dan menormalisasi saluran air di lingkungannya masing-masing. Jangan menunggu, tapi mari bertindak dan peduli pada lingkungan agar kejadian serupa tidak terulang,” pungkasnya.
Jurnalis. : El /Red
Editor. : InfoNesia.me

Tinggalkan Balasan