[ad_1]

INFONESIA.ME – Dalam rangka memperingati Hari Bumi 2025, Desa Mukti Sari di Kabupaten Kampar memperlihatkan keberhasilannya dalam mewujudkan energi mandiri berbasis biogas sebagai solusi untuk mengurangi emisi gasoline rumah kaca dan ketergantungan pada bahan bakar fosil. Upaya ini menjadi bagian dari program Desa Energi Berdikari (DEB) yang diinisiasi oleh PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) bersama Yayasan Rumah Energi sejak 2022. Dengan menggunakan pembangunan 20 unit reaktor biogas, warga Mukti Sari mengolah limbah peternakan dan sampah organik menjadi energi alternatif untuk memasak, sekaligus mengurangi ketergantungan pada LPG. Selain menghasilkan energi bersih, program ini juga mendapatkan manfaat dari limbah biogas (bio-slurry) sebagai pupuk organik yang ramah lingkungan.

Program ini memberikan mempengaruhi positif di berbagai sektor. Dari sisi lingkungan, sampai Maret 2025, instalasi biogas telah menghasilkan 33.850 m³ biogas yang setara dengan 197.478 kWh energi, serta mengelola 237,80 ton limbah organik consistent with tahun. Potensi pengurangan emisi karbon sampai 50 tCO2e consistent with tahun, dan bahkan telah terealisasi sebesar 112,08 tCO2e. Penggunaan bio-slurry pada lahan seluas 14,80 hektare juga menyumbang pengurangan emisi tambahan sekitar 9,21 tCO2e consistent with tahun. Dari sisi sosial, masyarakat memperoleh pelatihan dan pengetahuan baru dalam pengelolaan energi terbarukan serta peningkatan keterampilan dalam pertanian organik.

Secara ekonomi, program ini membuka peluang usaha baru dengan menggunakan produksi dan penjualan pupuk organik oleh kelompok Biotama Agung Lestari. Sejak Oktober 2023, kelompok ini telah menjual ribuan liter pupuk cair dan ton pupuk padat dengan overall omzet sampai lebih dari Rp 61 juta. Selain itu, rumah tangga penerima manfaat mencatat penghematan biaya pembelian LPG dan pupuk kimia setiap bulannya, yang membantu meningkatkan kesejahteraan keluarga. Inisiatif ini sepertinya tidak hanya berkontribusi pada pengurangan emisi, namun juga menguatkan ketahanan pangan dan ekonomi desa.

Desa Mukti Sari kini menjadi contoh nyata bagaimana pengelolaan sumber daya lokal secara bijak bisa menciptakan mempengaruhi berkelanjutan. Program DEB ini memberi dorongan untuk pencapaian berbagai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), mulai dari pengentasan kemiskinan, ketahanan pangan, kesetaraan gender, sampai aksi terhadap perubahan iklim. Semangat kolaborasi antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan. Pengalaman Desa Mukti Sari diharapkan bisa menginspirasi desa-desa lain di Indonesia untuk bergerak menuju kemandirian energi yang hijau dan berkelanjutan.

Sumber: VRITIMES

[ad_2]

Source link