Bandungbarat – Info – Nesia.me // Pengolahan sampah Taman firdaus yang terletak di desa Pakuhaji di RW 14 dikunjungi langsung oleh Camat Ngamprah. Minggu 04 November 2024.

Menurut Ketua pengelola lingkungan Dadang menyampaikan, masyarakat Taman firdaus dengan masyarakat kemandirian.

Maka, kami berusaha memaksimalkan apa yang ada untuk di jadikan sebuah kompetitif bahwa kehidupan sehat, lingkungan yang baik hijau maka  Taman firdaus berorientasi yaitu bebas sampah dan lingkungan bersih dan rapi.

Ditempat yang sama Kades Pakuhaji Heni Wartini menambahkan, sebagai inovasi dari RW 14 mengenai pengelolaan sampah mudah -mudahan menjadi percontohan bagi RW yang lainnya.

“Allhamdulilah kemarin juga diminta laporan sama Bu camat yang belum sempat terlaporkan, mudah – mudahan kedepannya bukan di RW 14, mungkin setiap RW bisa mencontoh dari RW 14,” Ujarnya.

Ia mengatakan, Untuk lahan yang digunakan adalah fasilitas umum Taman Firdaus termasuk pemakaman dan lapang Voli.

“Harapan kedepan dengan adanya pengolahan sampah ini bisa mengurangi sampah dan bisa lebih maju untuk mengolah sendiri sampahnya biar tidak menumpuk,jadikan sampah bukan jadi masalah melainkan sampah menjadi uang,” harapnya.

Camat Ngamprah Agnes Virganty S.STP.M.Si. menambahkan,  bahwa kegiatan pengelolaan sampah ini kami sangat apresiasi.

“Awal kami hadir di acara final bola voli putri di Taman Firdaus yang sedang melaksanakan Turnamen olah raga bola voli,dan melibatkan desa desa lain di kecamatan Ngamprah,” Ucapnya.

Ia menyebutkan, Kabupaten kota tetangga yang mana untuk bisa menciptakan atlet Nasional untuk Bandung Barat.

“Kegiatan ini untuk menciptakan persatuan dan kesatuan dan kerja sama dalam rangka meningkatkan hari sumpah pemuda,” Ujarnya.

Menindak lanjuti, surat edaran dari PJ Bupati Bandung Barat tentang pengelolaan sampah di kewilayahan dari 16 kecamatan.

“Kami juga mendukung di desa ataupun tingkat RW dan RT untuk mengelola sampah dan pilah sampah dari Rumah mana yang Organik dan Anorganik,” Sebutnya.

Ia menjelaskan, Di taman firdaus di olah di fasilitas umum serta hanya tinggal Residu nya karena, Organik akan di buat kompos ataupun sudah ada biopori-biopori di beberapa rumah,kemudian yang Anorganik memang sudah terpilah sehingga nanti bisa dijual ke bang sampah.

“Kami lihat untuk pembakaran di Taman Firdaus cukup ramah lingkungan hanya tinggal Residu yang akan di bawa ke TPPAS (Tempat Pengolahan dan prosesnya akhir Sampah ) di regional Sarimukti,” jelas Agnes.

” Kami ucapkan terima kasih kepada kepala desa Pakuhaji yang telah mengedukasi masyarakat bahwa pemerintah tidak dapat sendiri untuk menuntaskan sampah, tetapi melalui dinas lingkungan hidup,” Ucapnya.

Ia menyebutkan, Dinas lingkungan hidup hadir ke taman Firdaus dan masyarakat sangat animo untuk menyelesaikan dinamika dalam lingkungan terutama sampah.

“Warga Taman Firdaus tidak abai dalam sampah dan warga membawa sampah kesini sudah terpilah mana yang Organik dan Anorganik,” Pungkasnya.(**)

 

Jurnalis    : An**

Editor       : InfoNesia.me