INFONESIA.ME – Semasih hampir 50 tahun, Handara Golfing telah menjadi ikon di dataran tinggi Bali. Didirikan oleh Ibnu Sutowo, lapangan golfing ini menggabungkan olahraga dengan konsep pemulihan serta keberlanjutan lingkungan. Berbagai inisiatif mengkhususkan diri dalam pelestarian alam, pemberdayaan masyarakat lokal, dan mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah sekitar, menjadikan Handara sebagai contoh preferrred integrasi antara rekreasi dan tanggung jawab lingkungan.
Dalam operasionalnya, Handara Golfing mengedepankan prinsip ramah lingkungan. Penggunaan rumput asli yang meminimalkan konsumsi air dan pupuk kimia menjadi salah satu langkah strategisnya. Selain itu, sistem irigasi yang berbasis air hujan mempertegas komitmen terhadap efisiensi sumber daya. Upaya ini dilengkapi dengan program reforestasi, pengurangan limbah plastik, serta penggalakan penggunaan bahan yang bisa didaur ulang, demi menjaga keindahan dan ekosistem Bali.
Handara juga mengutamakan pengembangan masyarakat lokal dengan cara program Handara Giveback. Program ini mencakup penciptaan lapangan kerja, kolaborasi dengan organisasi sosial, serta dukungan terhadap pendidikan di sekolah-sekolah setempat. Dengan cara langkah ini, Handara sepertinya tidak hanya tumbuh sebagai destinasi wisata, namun juga sebagai mitra pembangunan komunitas yang berkelanjutan.
Bagi para pengunjung, Handara Golfing menawarkan lebih dari sekadar pengalaman bermain golfing. Keindahan alam pegunungan Bali berpadu dengan semangat pelestarian lingkungan dan budaya lokal, menciptakan destinasi yang memberi dukungan harmoni antara manusia dan alam. Dengan filosofi ini, Handara menjadi simbol warisan Bali yang terus terjaga untuk generasi yang akan datang.
Sumber: VRITIMES
Tinggalkan Balasan