INFONESIA.ME – Dalam waktu kurang dari 24 jam, harga token OM yang menjadi bagian dari ekosistem blockchain Mantra anjlok lebih dari 90%, turun dari US$ 6,30 menjadi di bawah US$ 0,50. Penurunan tajam ini mengejutkan dalam jumlah besar pihak, termasuk investor dan komunitas yang telah mematuhi perkembangan proyek Mantra, menimbulkan spekulasi tentang penyebabnya, seperti aksi jual besar-besaran atau masalah interior dalam proyek tersebut.
Kejatuhan harga token OM berdampak signifikan pada valuasi proyek Mantra, yang kehilangan lebih dari US$ 5,5 miliar dalam sehari. Kejadian ini membuat dalam jumlah besar investor merasa cemas, bahkan ada yang membandingkannya dengan insiden besar lainnya di industri kripto, seperti keruntuhan proyek LUNA dan FTX. Para investor pun menuntut penjelasan dari pengembang mengenai situasi ini.
Sebagai respons, JP Mullin, salah satu pendiri Mantra, mengklarifikasi bahwa tim pengembang masih aktif dan berkomunikasi dengan komunitas. Ia menegaskan bahwa meski demikian harga token merosot, proyek Mantra tetap berjalan dan semua aset token yang dimiliki tim inti tetap aman. Mullin bahkan membagikan alamat dompet virtual resmi untuk membuktikan transparansi dan menanggapi spekulasi tentang kemungkinan adanya tindakan curang atau rug pull.
Sangat ironis, penurunan harga ini terjadi setelah proyek Mantra mencatat pencapaian penting, seperti menjalin kerjasama senilai US$ 1 miliar dengan DAMAC dan memperoleh lisensi dari otoritas kripto di Dubai. Prestasi tersebut sempat meningkatkan harapan dalam jumlah besar pihak terhadap potensi jangka panjang Mantra, tetapi dengan kondisi sementara itu, para investor mulai mempertanyakan masa depan proyek ini.
Sumber: VRITIMES
Tinggalkan Balasan