BANGBARA.COM – Dalam sebuah diskusi meja bundar bertajuk “Indonesia dan BRICS: Belajar dari Pengalaman India”, Duta Besar India untuk Indonesia, Sandeep Chakravorty, menegaskan bahwa keikutsertaan Indonesia dalam BRICS merupakan langkah penting menuju tatanan dunia yang lebih inklusif. Acara yang difasilitasi oleh Kedutaan Besar India dan The Habibie Center ini mengangkat potensi BRICS sebagai wadah strategis bagi negara-negara berkembang untuk memperjuangkan keadilan global, tanpa bersikap konfrontatif terhadap negara-negara Barat. Menurut Duta Besar Sandeep, keberadaan Indonesia justru bisa memperkuat prinsip moderasi dan demokrasi di dalam forum BRICS.
Menanggapi kekhawatiran bahwa keanggotaan BRICS dapat mengganggu ambisi Indonesia bergabung dengan OECD, Dubes Sandeep menggarisbawahi bahwa pengalaman India membuktikan sebaliknya. Ia menekankan bahwa BRICS bukan hanya forum simbolik, tetapi memiliki struktur kerja nyata, termasuk kelompok kerja tematik, forum tingkat menteri, serta institusi finansial seperti New Development Bank dan Contingent Reserve Arrangement. India bahkan mengalami peningkatan dalam posisi diplomatik globalnya setelah bergabung dengan BRICS, membantah anggapan bahwa partisipasi di forum ini bisa mengurangi kredibilitas negara di arena internasional.
Dr. Ilham Habibie, dalam sambutan pembuka, menyampaikan bahwa Indonesia menghadapi tantangan tersendiri dalam BRICS karena adanya perbedaan sistem pemerintahan antar negara anggotanya. Namun, sebagai negara yang memiliki sejarah dalam membangun solidaritas negara-negara berkembang sejak Konferensi Asia-Afrika, Indonesia dinilai mampu berperan aktif dalam mendorong kerja sama lintas ideologi. Ia juga menekankan bahwa keikutsertaan Indonesia di BRICS tidak perlu membatasi hubungan dengan blok lain seperti OECD, melainkan menunjukkan fleksibilitas diplomasi Indonesia.
Ambassador Rajiv Bhatia turut menyoroti bahwa Indonesia bergabung pada waktu yang sangat strategis, saat BRICS tengah berkembang menjadi forum yang berpengaruh secara global. Ia menyebut lebih dari 30 negara saat ini sedang mengantri untuk masuk BRICS, mencerminkan meningkatnya relevansi forum ini dalam isu-isu seperti reformasi lembaga global, pembangunan berkeadilan, dan kerja sama Selatan-Selatan. Ketiga pembicara sepakat bahwa Indonesia bisa memainkan peran penting sebagai penyeimbang demokratis dalam BRICS, sekaligus memperkuat kerja sama bilateral dengan India. Dengan adanya pertemuan puncak BRICS yang akan digelar di Brasil, sorotan internasional terhadap peran Indonesia di panggung global akan semakin besar.
Sumber: VRITIMES
Tinggalkan Balasan