INFONESIA.ME |Bandung Barat // Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung Barat di bawah kepemimpinan Bupati Jeje Ritchie Ismail tengah menyiapkan langkah besar untuk menata ulang wajah kota.

Dua titik strategis menjadi sorotan utama: kawasan underpass Padalarang yang selama ini dipadati pedagang kaki lima (PKL), serta Alun-Alun Kabupaten Bandung Barat yang merupakan warisan pembangunan era Hengky Kurniawan.

Bupati Jeje menegaskan bahwa penataan ini bukan semata tindakan penertiban, melainkan bagian dari visi besar untuk menghadirkan Bandung Barat yang lebih tertib, bersih, dan berdaya saing.

Kawasan underpass Padalarang yang berdekatan langsung dengan Stasiun Kereta Cepat Whoosh kini menjadi titik fokus utama karena posisinya sebagai gerbang baru wisata dan ekonomi di wilayah barat Bandung.

“Untuk lokasi relokasi para PKL sedang kami kaji. Setelah ada tempat yang layak dan strategis, baru penertiban akan dilakukan. Kita ingin jalan provinsi ini bersih dan tertata, tanpa menghilangkan mata pencaharian warga,” ujar Jeje Ritchie Ismail di Ngamprah, Rabu (9/10/2025).

Menurut Jeje, keberadaan PKL yang tidak tertata berpotensi mengganggu estetika dan kenyamanan publik, terutama bagi wisatawan yang baru tiba melalui jalur Whoosh. Ia menekankan bahwa penataan kawasan ini juga menjadi langkah untuk mengembalikan citra Padalarang sebagai kawasan transit modern yang berwibawa.

“Penertiban ini bukan untuk mematikan usaha kecil, justru untuk memberikan ruang yang lebih manusiawi dan tertata. Kita ingin wajah Bandung Barat terlihat indah, bersih, dan berkelas di mata pengunjung,” tambahnya.

Selain fokus pada Padalarang, Pemkab Bandung Barat juga bersiap menata ulang Alun-Alun Kabupaten Bandung Barat yang berada di kawasan perkantoran Pemkab di Desa Mekarsari, Kecamatan Ngamprah.

Alun-alun tersebut merupakan proyek yang dibangun pada masa kepemimpinan Hengky Kurniawan, dengan nilai anggaran mencapai Rp10,4 miliar dari APBD Provinsi Jawa Barat.

Kini, Jeje Ritchie berencana mempercantik dan menghidupkan kembali kawasan itu agar tidak hanya menjadi ruang publik, tetapi juga pusat kegiatan ekonomi masyarakat.

“Kita ingin Alun-Alun KBB menjadi ruang publik yang hidup, bukan sekadar taman hias. Nantinya, pelaku UMKM lokal akan dilibatkan agar kawasan ini bisa menjadi pusat ekonomi rakyat sekaligus tempat rekreasi keluarga,” jelas Jeje.

Penataan ulang ini menjadi bagian dari strategi besar Bupati Jeje untuk mewujudkan Bandung Barat yang tertib, ramah wisata, dan kuat secara ekonomi lokal. Ia menyebut, wajah kota yang rapi harus berjalan seiring dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Bandung Barat harus punya identitas yang jelas. Bukan hanya indah dilihat, tapi juga mampu menumbuhkan ekonomi warganya,” tutupnya.

 

Jurnalis.   : An/Red

Editor.      : InfoNesia.me