INFONESIA.ME|Bandung Barat // Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kabupaten Bandung Barat (KBB) kembali menggelar Job Fair 2025 sebagai salah satu upaya strategis untuk menekan angka pengangguran di wilayah tersebut.
Kegiatan ini berlangsung pada Selasa, 17 Juni 2025, di Wisma Shalom, Jl. Kolonel Masturi No. 583, Jambudipa, Kecamatan Cisarua, sejak pukul 07.30 WIB hingga 16.00 WIB.
Job Fair kali ini menghadirkan lebih dari 4.000 lowongan kerja yang ditawarkan oleh sejumlah perusahaan dari berbagai sektor industri.
Meski begitu, pelaksanaan kegiatan ini tak lepas dari sorotan sejumlah pihak, salah satunya datang dari Ketua Forum Komunikasi Jejaring Pemagangan (FKJP) KBB sekaligus Wakil Ketua Kadin Bidang Industri KBB, M. Ilyas.
Dalam keterangannya, M. Ilyas menyampaikan bahwa di tengah kondisi sektor industri di KBB yang saat ini sedang kurang stabil, langkah Disnaker menyelenggarakan Job Fair patut diapresiasi.

Meski demikian, ia juga tak menampik bahwa kondisi di lapangan masih memprihatinkan, dengan sejumlah perusahaan yang mengalami penurunan produksi bahkan memindahkan operasional ke daerah lain.
“Kami sangat mendukung penuh kegiatan Job Fair yang diselenggarakan Disnaker ini. Ini merupakan salah satu bentuk nyata pemerintah daerah dalam menyediakan peluang kerja bagi masyarakat. Walaupun, di sisi lain, kita juga harus jujur melihat kondisi industri di Bandung Barat yang saat ini sedang kurang baik-baik saja,” ujar M. Ilyas.
Ia menambahkan, beberapa perusahaan industri di wilayah KBB terpaksa merelokasi usaha mereka ke wilayah lain akibat berbagai faktor, mulai dari beban operasional tinggi, keterbatasan fasilitas pendukung industri, hingga ketidakpastian kebijakan yang memengaruhi iklim investasi.
M. Ilyas juga mengungkapkan, meski jumlah lowongan kerja yang dibuka mencapai ribuan, namun dari pantauan yang ia lakukan di lokasi acara, jumlah pelamar yang hadir tidak seramai seperti yang diharapkan.
Hal ini menurutnya menjadi sinyal bahwa perlu ada evaluasi dan penguatan promosi kegiatan semacam ini ke depan, agar bisa menjangkau lebih banyak pencari kerja yang membutuhkan.
“Jumlah pelamar yang hadir menurut pengamatan saya belum membludak seperti yang kita harapkan. Ini bisa jadi karena informasi yang kurang luas tersebar atau faktor lain seperti ketidaksesuaian lowongan dengan kompetensi masyarakat. Tapi tetap, saya berharap ini bisa sedikit banyak membantu para pencari kerja di Bandung Barat,” tambahnya.
Sebagai Ketua FKJP sekaligus Wakil Ketua Kadin Bidang Industri KBB, M. Ilyas berharap agar kegiatan Job Fair tidak hanya menjadi agenda seremonial, tapi juga diikuti dengan upaya serius dalam memperbaiki kondisi industri daerah.
Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah, pelaku usaha, dan organisasi ketenagakerjaan untuk menciptakan iklim usaha yang lebih kondusif.
“Kami mendorong agar ke depan ada dialog terbuka dan rutin antara pemerintah, dunia usaha, dan forum-forum ketenagakerjaan. Tujuannya agar persoalan industri bisa ditangani bersama, sehingga perusahaan tetap mau bertahan dan tenaga kerja lokal memiliki kesempatan kerja yang lebih luas,” katanya.
Job Fair KBB 2025 sendiri diikuti oleh berbagai perusahaan dari sektor manufaktur, perhotelan, jasa, kuliner, hingga ritel. Selain membuka lowongan kerja, kegiatan ini juga menyediakan layanan konsultasi ketenagakerjaan, informasi pelatihan vokasi, serta bimbingan wirausaha mandiri.
Disnaker KBB menyatakan komitmennya untuk terus membuka ruang kerja baru dan bersinergi dengan semua pihak terkait. Kepala Dinas Ketenagakerjaan KBB mengungkapkan bahwa kegiatan ini menjadi salah satu solusi jangka pendek, sekaligus bentuk perhatian pemerintah dalam menghadapi kondisi ketenagakerjaan di daerah.
Job Fair ini diharapkan tidak hanya menjadi solusi sementara, tapi juga momentum kebangkitan sektor industri di Bandung Barat, yang saat ini tengah menghadapi tantangan berat di tengah ketatnya persaingan bisnis dan relokasi industri ke wilayah lain.
Jurnalis : Red
Editor : InfoNesia.me
Tinggalkan Balasan