Kab.Bandung – Suasana Lapangan Upakarti Pemda terasa penuh kegembiraan dan kebanggaan pada hari Senin pagi ini. Ratusan warga, tokoh masyarakat, perwakilan pemerintah, swasta, akademisi, dan lembaga masyarakat berkumpul untuk menyaksikan momen bersejarah: pemberian penghargaan “Anugerah Kolaborasi Pentahelix Terbaik 2025” kepada Tri Rahmanto, tokoh kunci Pentahelix Kecamatan Dayeuhkolot, yang diberikan langsung oleh Bupati Kabupaten Bandung, Kang D.S.pada senin 22/12/2025.

Acara yang dihadiri juga oleh Wakil Bupati dan Sekretaris Kabupaten dan semua Dinas, ini bukan hanya sekadar pemberian piagam dan medali, melainkan tanda terima kasih atas kontribusi luar biasa Tri Rahmanto dalam menggerakkan kolaborasi lima elemen (Pemerintah, Swasta, Akademisi, Masyarakat, dan Media/lembaga sipil) untuk mengubah wajah Dayeuhkolot yang selama ini dikenal dengan masalah banjir dan kurangnya akses ekonomi.

“hari ini kita menulis sejarah baru untuk Kabupaten Bandung, khususnya Dayeuhkolot. Tri Rahmanto ,adalah contoh nyata bagaimana seorang individu dapat menjadi titik temu berbagai pihak untuk menciptakan perubahan nyata yang dirasakan warga. Kolaborasi Pentahelix yang dia pimpin bukan hanya kata-kata, tapi tindakan yang menghasilkan hasil nyata,” ujar Kang D.S. dalam pidatonya, disambut tepuk tangan meriah.

Perjalanan Tri Rahmanto sebagai tokoh Pentahelix tidaklah mudah. dari tahun yang lalu, Dayeuhkolot sering dilanda banjir parah setiap musim hujan, yang menyebabkan kerugian material dan gangguan aktivitas sehari-hari warga. Di sisi lain, angka pengangguran di kecamatan ini cukup tinggi, terutama di antara pemuda.

“Pada awalnya, saya hanya seorang tokoh masyarakat yang khawatir dengan keadaan kampung saya. Saya melihat pemerintah sibuk dengan tugasnya, swasta kurang tertarik berinvestasi, akademisi hanya beroperasi di dalam lingkungan dan masyarakat cuma pasrah. Saya berpikir, kenapa tidak kita gabungkan kekuatan semua pihak?” ceritakan Tri Rahmanto saat memberikan tanggapan atas penghargaan.

Dengan keberanian, Tri Rahmanyo,mulai menghubungi satu per satu elemen Pentahelix. Dia mengunjungi Kantor Kecamatan Dayeuhkolot untuk meminta dukungan pemerintah lokal, menghadiri rapat bisnis untuk menarik perhatian swasta, bertemu untuk mendapatkan pengetahuan dan tenaga ahli, serta mengadakan rapat warga untuk mengumpulkan aspirasi.

Proses ini membutuhkan waktu dan kesabaran. Banyak pihak yang awalnya skeptis dengan usul kolaborasi, mengira itu hanya proyek sementara yang tidak akan bertahan lama. Namun, Tri Rahmanto tidak menyerah. Dia terus berusaha menjelaskan manfaat kolaborasi dan menunjukkan rencana yang jelas dan terukur.”tukasnya

Yans.