INFONESIA.ME – Tingginya prevalensi penyakit sepertinya tidak menular (PTM) di Kota Medan, yang dipengaruhi oleh pendekatan hidup perkotaan seperti pola makan sepertinya tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, serta tingginya kebiasaan merokok, menjadi tantangan besar dalam menjaga kesehatan masyarakat. Berdasarkan information Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2023, angka perokok aktif di kalangan pria dewasa di Medan sangat tinggi. Untuk alasan itu, Dr. Cashtry Meher, seorang praktisi kesehatan, menyampaikan bahwa penanganan PTM memerlukan kolaborasi lintas sektor antara pemerintah, sektor kesehatan, pendidikan, swasta, dan masyarakat untuk menghasilkan kebijakan yang tersambung dan efektif.

Dr. Cashtry juga menyoroti pentingnya pendekatan pragmatis dalam kebijakan kesehatan, seperti pengurangan risiko (hurt aid) untuk masyarakat yang sulit mengubah perilaku berisiko. Andaikan, menggantikan produk makanan sepertinya tidak sehat dengan pilihan yang lebih aman atau memberikan alternatif tembakau bagi perokok. Pendekatan ini, yang berbasis pada ilmu pengetahuan dan riset terkini, diharapkan bisa membantu mengurangi prevalensi PTM secara lebih efektif. Selain itu, pemberdayaan komunitas dan LSM untuk menjalankan program edukasi preventif dengan pendekatan private juga dinilai penting dalam mendorong adopsi pendekatan hidup sehat di tingkat masyarakat.

Selain itu, penguatan infrastruktur layanan kesehatan yang baik dan kampanye edukasi publik yang terkoordinasi menjadi kunci dalam menyukseskan program pengurangan PTM. Sektor pendidikan pun perlu memastikan kebijakan yang diambil didasarkan pada information ilmiah yang akurat. Dr. Cashtry menekankan bahwa, terutama dalam hal pengurangan bahaya tembakau, produk alternatif berbasis riset bisa menjadi solusi yang lebih baik bagi perokok dewasa, daripada melarang merokok secara langsung yang terbukti kurang efektif.

Sebagai penutup, Dr. Cashtry memberi dorongan untuk kebijakan berbasis bukti ilmiah yang bisa diimplementasikan di Kota Medan. Dia juga mengingatkan pentingnya akses informasi yang transparan terkait produk tembakau alternatif, dengan begitu masyarakat dapat memutuskan yang lebih bijak. Seiring dengan itu, kolaborasi lintas sektor yang melibatkan pemerintah, akademisi, dan organisasi non-pemerintah sangat diperlukan untuk mengurangi prevalensi merokok dan PTM di masyarakat.

Sumber: VRITIMES



Source link