KBB | InfoNesia.me // Semangat pemberdayaan ekonomi desa terus bergelora di Kabupaten Bandung Barat! Dalam momentum peluncuran kelembagaan Koperasi Merah Putih, Kepala Dinas UMKM dan Koperasi Kabupaten Bandung Barat, Sri Dustirawati, memberikan pernyataan optimis dan tegas bahwa program ini bukan hanya gerakan seremonial, tetapi menjadi langkah nyata penguatan ekonomi rakyat dari akar rumput.
“Alhamdulillah, kita termasuk yang tercepat di Provinsi Jawa Barat yang mencapai 100% koperasi berbadan hukum. Dari 165 desa, semuanya telah terbentuk dan siap melangkah ke tahap pembinaan lanjutan,” ungkap Sri Dustirawati saat diwawancarai usai peluncuran, disambut tepuk tangan peserta.
Namun Sri mengingatkan, semegah apapun potensi desa tak akan maksimal tanpa SDM koperasi yang andal. Karena itu, langkah pertama yang akan dilakukan adalah pembinaan intensif bagi para pengurus dan pengawas koperasi.
“Kami ingin mereka paham betul apa yang harus dilakukan. Apa unit usaha yang bisa dikembangkan, bagaimana strategi operasionalnya, hingga tata kelola koperasi yang sehat dan mandiri,” tegasnya.
Peluncuran ini juga ditandai dengan penandatanganan kerjasama bersama PT Pos Indonesia, sebagai langkah awal menjalin kolaborasi strategis antar-BUMN. Unit usaha logistik akan menjadi fokus pertama. Ke depan, pemerintah daerah akan membuka peluang kerjasama dengan BUMN lain, seperti PT Pupuk Indonesia, terutama bagi koperasi yang berada di sektor pertanian.
Tak hanya itu, Sri juga menegaskan bahwa Koperasi Merah Putih siap menjadi benteng dari maraknya peredaran beras oplosan yang merugikan masyarakat. “Untuk kebutuhan beras, koperasi desa merah putih akan bekerja sama langsung dengan Bulog, sehingga bisa menjamin kualitas dan harga. Tidak seperti yang oplosan dari luar pasar,” jelasnya.
Dinas UMKM dan Koperasi juga berkolaborasi dengan Disperindag dalam melakukan inspeksi dan pengawasan ketat di pasar-pasar agar beras oplosan bisa ditekan keberadaannya.
Selain sembako, gas LPG dan kebutuhan pokok lainnya pun akan langsung didistribusikan dari pusat, memutus rantai distribusi panjang yang menyebabkan harga membengkak. Dengan pola ini, anggota koperasi bisa mendapat harga lebih murah, sekaligus memperkuat ekonomi lokal.
Yang menarik, program ini juga membuka peluang bagi pelaku UMKM untuk ikut menjadi bagian dari koperasi.
“Sebagian besar pelaku UMKM yang potensial, kini direkrut menjadi anggota koperasi. Ini adalah langkah konkret agar koperasi bukan hanya tempat simpan-pinjam, tetapi menjadi rumah besar bagi pelaku usaha rakyat,” pungkas Sri Dustirawati.
Dengan dukungan penuh dari Bupati, Wakil Bupati, Ketua Satgas dan Sekda, Koperasi Merah Putih siap menjadi motor penggerak ekonomi kerakyatan yang mandiri dan berdaulat.
Gaskeun Koperasi Merah Putih! Ekonomi desa bangkit, rakyat kuat!
Jurnalis : An/Red
Editor : InfoNesia. me
Tinggalkan Balasan