INFONESIA.ME – Pasar saham Indonesia merasakan fluktuasi sejauh tahun 2024, dengan IHSG anjlok 8% pada Mei-Juni. Saham-saham nonfundamental seperti PT Barito Renewables Power dan PT Amman Mineral International berkinerja baik, sementara itu saham-saham berkapitalisasi besar seperti PT Telekomunikasi Indonesia dan PT Astra International merasakan tekanan. Tren suku bunga tinggi diperkirakan akan berakhir pada akhir tahun 2024, dengan kemungkinan The Fed akan memangkas suku bunga jika inflasi Amerika Serikat turun ke goal 2%.

Pemangkasan suku bunga diharapkan bisa menghidupkan kembali pasar saham, dengan begitu memberikan kesempatan bagi investor untuk membeli saham-saham basic yang didiskon. Investor tak henti-hentinya kali terpengaruh secara emosional ketika harga saham turun, meski demikian basic perusahaan tetap forged. Misalkan saja, banyak sekali investor yang takut membeli saham PT Financial institution Rakyat Indonesia pada harga Rp4.000, namun mulai membeli ketika harganya naik menjadi Rp4.500.

Rapat Dewan Gubernur Financial institution Indonesia pada Juni 2024 memperlihatkan pemulihan pasar saham yang ditandai dengan kenaikan IHSG sebesar 8% dalam sebulan mencapai 9 Juli 2024. Faktor lain seperti melambatnya pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat dan menurunnya inflasi juga memengaruhi prospek penurunan suku bunga The Fed pada September 2024.

Mikirduit akan menggelar acara Marketplace Outlook H2/2024 dengan tema “Mencari tau Peluang Untung dari Saham Murah Jelang Penurunan Suku Bunga” pada 20 Juli 2024. Acara ini bertujuan untuk memberikan wawasan kepada para investor mengenai strategi investasi saham yang tepat jelang penurunan suku bunga, dengan diskusi bersama ratusan investor.

Sumber : WAKTU VRI



Source link