Bandung Barat, Info-Nesia.me // Pemerintahan Desa Bojongkoneng, Kecamatan Ngamprah , Kabupaten Bandung Barat gelar Acara Milangkala Ke 196 yang bertemakan“Perayaan Mitemeyan Tepung Cai”.

Kegiatan di laksanakan langsung di depan kantor Desa Bojongkoneng, pada hari Rabu 28 Agustus 2024.

Pada kesempatan ini Kepala Desa Bojongkoneng Tarmaya Menyampaikan, Acara Tepung cai artinya mengumpulkan dan mempersatukan air-air yang ada di 20 Rw bersatu, untuk kesatuan bojongkoneng.

“Terkait air memang bisa di rasakan oleh dirinya beserta masyarakat, bahwa di wilayahnya air selalu ada dan tidak pernah kekurangan,” Ucapnya.

Tarmaya berharap, dengan adanya ritual tepung cai. Dapat menjadi kemakmuran dalam sandang dan pangan.

“Sebelumnya tidak ada ini dikaitkan dengan milangkala Desa Bojongkoneng yang jatuh pada tanggal 28 Agustus 1829 artinya sekarang usinya sudah 196 tahun,” Ungkapnya

Tarmaya juga menjelaskan, Harapannya saya dengan adanya ritual ini. Desa Bojongkoneng subur makmur, artinya tidak kekurangan air tidak kekeringan dan intinya cukup sandang dn pangan.

“Alhamdulillah sekarang musim kemarau bojongkoneng untuk air masih aman, insya Allah untuk tahun depan kegiatan hal yang sama kita lestarikan dengan tujuan melestarikan budaya warisan leluhur. Dalam tujuan supaya budaya ini tidak tergerus jaman dan harus lestari,” Tutupnya.

Bidang pemasaran dan promosi event Ukas Maulana Menambahkan,


“Kegiatan hari ini di desa Bojong koneng adalah salah satu kegiatan yang berkaitan dengan tradisi budaya yang sudah sejak lama dilaksanakan namun demikian karena kemarin pandemi dan lain-lain bahwa kegiatan tersebut baru sekarang,” Ujarnya.

Ia juga menyampaikan, Pertama dilaksanakan untuk kegiatan tepung cai tujuannya rasa syukur dan terima kasih atas kenikmatan yang masyarakat khususnya di Bojong koneng, diterima terus berkaitan dengan permohonan untuk keselamatan kesejahteraan dan lain-lain.

“Permohonan untuk limpahan air karena di sini masyarakatnya rata-rata petani mereka berharap atau memohon kepada Allah subhanahu wa ta’ala untuk di suburkan melalui air seperti itu,” Jelasnya.

Ia juga memberitahukan, Dinas pariwisata mudah-mudahan tidak lama lagi sertifikat (WBTB ) warisan budaya tak benda untuk namanya ritual tepung cai ini yang merupakan adat tradisi budaya yang ada di Bojong koneng ini bisa secepatnya keluar potensi yang ada di sini.

“Macam-macam potensi yang ada di ngamprah terutama kita ketahui ada beberapa potensi misalnya potensi untuk namanya adu domba Terus seni budayanya juga lumayan termasuk salah satunya,” Tuturnya.

Ukas Berharap, bahwa tradisi ini jadi salah satu aset untuk nanti para wisatawan bisa menikmati gelaran ini untuk tahun-tahun berikutnya dan termasuk salah satu atraksi yang ada di objek wisata oleh tamu mungkin terutama kaum milenial jangan sampai tidak tahu dengan budaya sendiri karena budaya dan melambangkan kepribadian bangsa Indonesianya termasuk suku Sunda.

“Tepung cai ini mudah-mudahan kita punya tanggung jawab tidak cukup pemerintah saja, karena pemerintah Kalau bekerja sendiri juga tidak mungkin bisa terlaksana dengan baik tentunya ada sinergitas antara masyarakat.Komunitas yang peduli dengan itu kami Dinas pariwisata dalam ini siap memberikan dukungan rojongan dan lain-lain,” Pungkasnya.(**)