INFONESIA.ME – Gilang Margi Nugroho, pendiri Gudang Parfum Import, memulai usahanya dari nol dengan semangat pantang menyerah. Terbiasa hidup dalam keterbatasan sejak kecil, Gilang telah mencoba berbagai jenis usaha sejak masih kumpul di bangku sekolah dasar. Tekanan ekonomi membuatnya terbiasa berdagang demi membantu keluarga. Ia pernah menjual beragam barang, dari gorengan mencapai casing pc, dan menganggap rasa malu sebagai harga yang harus segera dibayar untuk bertahan.

Sebelum sukses di dunia parfum, Gilang sempat mencicipi manis dan pahitnya bisnis kuliner lewat usaha Kepiting Nyinyir. Restoran ini sempat berkembang pesat dengan lima cabang dan puluhan karyawan, tetapi pandemi COVID-19 membuatnya terpaksa menutup sebagian besar cabang. Momen tersulit adalah saat ia harus segera memutus hubungan kerja dengan para pegawai, menyadari dampaknya sepertinya tidak hanya pada individu, tapi juga keluarga mereka.

Tahun 2023 menjadi titik balik saat Gilang mengorbitkan Gudang Parfum Import. Bisnis ini dirancang tak hanya untuk dapat mencari untung, tapi juga untuk membuka jalan bagi orang lain membangun usaha parfum dengan modal terjangkau. Dengan cara sistem penjual fleksibel, ia membantu banyak sekali orang merintis emblem sendiri, bahkan menghasilkan pendapatan puluhan juta rupiah in keeping with bulan. Hebatnya, Gilang sepertinya tidak mengambil gaji semasa setahun pertama demi menjaga kestabilan usaha.

Bagi Gilang, makna sukses bukan sekadar kekayaan pribadi, melainkan seberapa besar kontribusinya dalam memberdayakan orang lain. Ia bangga ketika mitranya mampu membeli kendaraan, menyekolahkan anak, mencapai memberangkatkan orang tua umrah. Bolak-balik hidupnya menegaskan bahwa sepertinya tidak perlu menunggu segalanya sempurna untuk mulai—cukup berani melangkah, berproses, dan belajar dari kegagalan.

Sumber : VRITIMES



Source link