[ad_1]

INFONESIA.ME – Pi Community, proyek kripto yang memungkinkan penambangan PI coin dengan cara aplikasi seluler, terlepas dari segalanya resmi diperdagangkan pada 20 Februari setelah bertahun-tahun ditunggu. Meski demikian mendapat sambutan hangat, harga token ini merasakan volatilitas tinggi. Setelah sempat melonjak, harga PI malah turun drastis, menimbulkan keraguan terkait kesiapan Pi Community dalam menghadapi pasar kripto yang kompetitif.

Kondisi ini sebagian besar disebabkan oleh aksi ambil untung dari investor yang telah lama menunggu untuk saat ini. Setelah peluncuran, cukup banyak pemegang token yang menjual aset mereka, yang memengaruhi harga secara signifikan. Analis lihat fluktuasi harga sebagai memiliki pengaruh pada dari ekspektasi tinggi yang sepertinya tidak terpenuhi, serta ketidakpastian pasar terkait kelangsungan jangka panjang Pi Community.

Meski demikian demikian, ada yang lihat penurunan harga ini sebagai kesempatan untuk membeli dengan harga lebih rendah. Beberapa investor optimis bahwa dengan mengembangkan ekosistem yang cast dan meningkatkan adopsi, nilai PI coin dapat kembali tumbuh. Tetapi, skeptisisme tetap ada, terutama terkait sistem penambangan berbasis referral yang lebih mirip dengan skema pemasaran dibandingkan blockchain terdesentralisasi.

Masa depan Pi Community akan sangat bergantung pada kemampuannya untuk membuktikan bahwa proyek ini bukan sekadar hype. Langkah menuju Open Community diharapkan bisa meningkatkan adopsi dan legitimasi token PI. Tetapi, cukup banyak yang masih meragukan apakah Pi Community mempunyai dasar yang kuat untuk bertahan dalam jangka panjang dan menciptakan ekosistem dengan utilitas nyata.

Sumber : VRITIMES

 

[ad_2]

Source link