Jakarta, 22 Oktober 2024 – Bitcoin (BTC) melanjutkan tren kenaikannya dengan menembus harga US$68.000 atau sekitar Rp1,056 miliar. Penguatan ini didorong oleh arus masuk dana ETF dan meningkatnya spekulasi bahwa Donald Trump mungkin saja terpilih kembali dalam pemilu Amerika Serikat yang akan datang, yang bisa mengubah lanskap regulasi kripto.
Pada Senin, 21 Oktober, BTC mencatatkan kenaikan sebesar 0,77%, menambah kenaikan 5,36% dari sehari sebelum ini. Ini merupakan kenaikan berturut-turut di mana Bitcoin merasakan peningkatan harga menembus US$68.000 untuk pertama kalinya sejak 29 Juli tahun ini.
Politik Amerika Serikat dan Arus Masuk ETF Dorong Permintaan BTC
Menurut Dealer Tokocrypto, Fyqieh Fachrur, berita tentang kemungkinan perubahan dalam regulasi kripto Amerika Serikat semakin memanaskan pasar. Donald Trump, calon terdepan dari Partai Republik, disebut-sebut akan membongkar hambatan regulasi kripto jika ia terpilih kembali. Pernyataan ini berasal dari anggota Kongres Bryan Donalds, yang mengungkapkan bahwa Trump berpotensi mengakhiri Ketua SEC, Gary Gensler pada hari pertama masa jabatannya.
Selain itu, platform taruhan Polymarket melaporkan bahwa peluang kemenangan Trump dalam Pemilu Presiden Amerika Serikat meningkat dari 54,7% pada 14 Oktober menjadi 58,5% pada 17 Oktober. “Kemenangan Trump dianggap hal itu sebagai faktor positif bagi BTC, karena itu investor mengantisipasi regulasi yang lebih longgar dan lebih ramah terhadap kripto,” jelas Fyqieh.
Lebih lanjut Fyqieh memaparkan investor besar juga ikut terlibat dalam tren bullish ini. Pada Selasa (14/10), pasar ETF BTC-spot Amerika Serikat melaporkan overall arus masuk bersih sebesar US$371 juta atau sekitar Rp5,7 triliun, dengan arus masuk terus berlanjut sampai Rabu (17/10). Beberapa ETF yang memperlihatkan aktivitas signifikan mencakup: Constancy Smart Beginning Bitcoin Fund (FBTC) arus masuk sebesar US$14,8 juta dan Bitwise Bitcoin ETF (BITB) arus masuk sebesar US$12,9 juta.
Dalam tiga hari terakhir, overall arus masuk bersih sampai lebih dari $65 juta, yang mencerminkan kepercayaan kuat investor terhadap potensi kenaikan harga BTC lebih lanjut.
Pandangan Pasar dan Risiko yang Harus segera Diperhatikan
Padahal tren sementara waktu sangat positif, menurut Fyiqeh, investor tetap harus segera waspadai terhadap risiko yang ada, termasuk potensi penjualan besar-besaran BTC oleh pemerintah Amerika Serikat, yang memegang lebih dari 203.000 BTC. Jika pemerintah Amerika Serikat mengambil keputusan untuk menjual cadangannya, hal ini dapat memberikan tekanan besar pada harga Bitcoin.
Tetapi, tren arus masuk ETF yang kuat dan sentimen positif terhadap kebijakan suku bunga Fed membantu meredam kekhawatiran ini. Fyqieh menambahkan bahwa sentimen bullish ini dapat menjadi peluang besar bagi investor, terutama jika ada perubahan dalam regulasi kripto Amerika Serikat yang memberikan lebih cukup banyak kebebasan kepada pasar.
“Jika regulasi Amerika Serikat berubah menjadi lebih ramah terhadap kripto, kita mampu lihat kenaikan harga Bitcoin yang lebih agresif. Investor harus segera terus mematuhi perkembangan ini dan mendapatkan manfaat dari momentum yang ada,” ujar Fyqieh.
Investor harus segera mempertimbangkan sentimen terhadap tanda suku bunga Fed, Pemilihan Presiden Amerika Serikat, dan tren arus pasar ETF BTC-spot Amerika Serikat. Penembusan dari degree tertinggi di US$68.387 akan membawa degree resistensi US$69.000 ke dalam permainan. Lebih jauh lagi, penembusan di atas degree resistensi US$69.000 bisa memberi peluang bagi para pembeli untuk sampai degree US$70.000 atau sekitar Rp1,08 miliar.
Sumber: vritimes
Tinggalkan Balasan