Padalarang|InfoNesia.me // Pemerintah Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, menggelar Rembug Stunting Tingkat Kecamatan pada Kamis (25/9/2025) di Aula Kecamatan Padalarang.
Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari rembuk stunting tingkat desa yang sebelumnya sudah dilaksanakan di seluruh wilayah Kecamatan Padalarang, sekaligus bentuk nyata komitmen bersama dalam menekan angka stunting.
Camat Padalarang, Agus Achmad Setiawan, dalam sambutannya menegaskan bahwa stunting merupakan persoalan serius yang harus ditangani secara menyeluruh.
“Rembug stunting ini bukan hanya sebatas rapat biasa. Ini adalah forum untuk menyatukan komitmen bersama, membangun perencanaan, dan menindaklanjuti apa yang sudah kita lakukan di tingkat desa. Semua pihak harus bergerak, karena stunting adalah masalah yang menyangkut masa depan generasi kita,” ujar Agus.
Kolaborasi Lintas Sektor
Agus menekankan, upaya menekan angka stunting di Padalarang tidak mungkin dilakukan oleh pemerintah saja. Kolaborasi lintas sektor menjadi kunci utama, melibatkan pemerintah desa, puskesmas, bidan desa, PKK, tokoh masyarakat, serta para orang tua yang langsung berhadapan dengan perawatan anak sehari-hari.
“Kalau hanya pemerintah yang bekerja, hasilnya tidak akan maksimal. Stunting ini bukan hanya soal kekurangan gizi, tapi juga pola asuh, kebersihan lingkungan, hingga kesadaran orang tua akan pentingnya nutrisi. Maka semua harus ikut bergerak, mulai dari rumah tangga, desa, kecamatan, hingga kabupaten,” tambah Agus.
Program dan Target 2026
Dalam rembuk ini, juga disampaikan rencana program baru tahun 2026. Fokusnya antara lain:
Edukasi Orang Tua: meningkatkan pemahaman orang tua tentang pola makan bergizi, ASI eksklusif, serta pentingnya sanitasi.
Intervensi Gizi Spesifik: berupa pemberian makanan tambahan seperti telur dan susu bagi anak-anak balita yang teridentifikasi berisiko stunting.
Penguatan Layanan Kesehatan: dengan dukungan bidan desa, kader posyandu, dan puskesmas yang proaktif melakukan pemantauan tumbuh kembang anak.
Pendampingan Keluarga: membangun kesadaran bahwa keberhasilan program sangat bergantung pada keterlibatan keluarga sebagai lingkungan terdekat anak.
Pada kesempatan ini, pihak kecamatan juga memberikan bantuan telur dan susu kepada keluarga yang datanya tercatat dalam program pencegahan stunting. Bantuan ini diharapkan bukan hanya sekadar simbolis, tetapi bisa menjadi dorongan nyata bagi orang tua untuk memperhatikan asupan gizi anak.
Partisipasi Masyarakat Luas
Acara rembuk ini dihadiri oleh para kepala desa se-Kecamatan Padalarang, Ketua PKK Desa, sekretaris desa, tenaga kesehatan dari puskesmas, bidan desa, serta perwakilan orang tua dari masing-masing desa. Kehadiran berbagai elemen masyarakat ini memperlihatkan keseriusan dan kepedulian bersama terhadap isu stunting.
“Anak-anak kita adalah aset bangsa. Jika mereka tumbuh sehat, cerdas, dan kuat, maka masa depan bangsa ini akan lebih baik. Tapi kalau mereka gagal tumbuh karena stunting, dampaknya bisa panjang, baik untuk keluarga maupun negara. Karena itu, kita semua harus bersatu menanganinya,” tegas Agus.
Harapan Besar untuk Generasi Mendatang
Rembug stunting ini sekaligus menjadi refleksi bahwa menekan angka stunting bukan pekerjaan instan, melainkan perjalanan panjang yang membutuhkan konsistensi dan kebersamaan. Dengan adanya sinergi antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan angka stunting di Padalarang bisa menurun drastis pada tahun-tahun mendatang.
“Ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi tanggung jawab kita semua. Dengan adanya rembuk ini, kita membentuk komitmen bersama. Semoga pada 2026 nanti, anak-anak Padalarang tumbuh sehat, cerdas, dan siap menjadi generasi emas bangsa,” pungkas Agus.
Jurnalis. : An/Red
Editor. : Infonesia.me
Tinggalkan Balasan