INFONESIA.ME – Industri perhotelan terus beradaptasi dengan kebutuhan wisatawan fashionable dengan menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI). Dengan analisis knowledge berbasis AI, resort bisa menawarkan layanan yang lebih non-public, seperti rekomendasi aktivitas, pilihan bersantap, atau peningkatan kamar yang sesuai dengan preferensi tamu. Sentuhan non-public ini sepertinya tidak hanya menciptakan pengalaman unik namun juga meningkatkan loyalitas pelanggan.
Selain itu, AI membantu meningkatkan efisiensi operasional. Proses check-in dan check-out kini dapat diotomatisasi, saat ini alat prediksi berbasis AI memungkinkan resort menyesuaikan tarif kamar secara dinamis dan memaksimalkan pendapatan. Teknologi ini juga memberi dukungan alokasi sumber daya yang lebih efisien serta memberi dukungan strategi pemasaran berbasis knowledge untuk menciptakan kampanye yang lebih relevan dan menarik.
Di Indonesia, adopsi AI dalam sektor perhotelan semakin berkembang berkat program Making Indonesia 4.0. Startup lokal seperti Kata.ai dan Nodeflux berperan aktif dalam menyediakan solusi berbasis AI bagi resort. Tetapi, tantangan seperti infrastruktur teknologi yang terbatas dan biaya investasi yang tinggi masih perlu diatasi agar industri ini dapat mendapatkan keuntungan dari AI secara maksimal.
Lihat masa depan, AI diharapkan mampu memberi dukungan praktik keberlanjutan, pengambilan keputusan berbasis knowledge, serta pengalaman virtual yang lebih mendalam dengan menggunakan teknologi Digital Truth (VR) dan Augmented Truth (AR). Dengan pendekatan strategis, teknologi AI akan menjadi kunci bagi industri perhotelan untuk bersaing di pasar global dan menciptakan standar baru dalam memberikan pengalaman sangat bagus bagi tamu.
Sumber: VRITIMES
Tinggalkan Balasan