INFONESIA.ME – Konsep Scale back, Reuse, Recycle (3R) telah menjadi bagian penting dalam pengelolaan sampah di Indonesia. Selain bertujuan untuk mengurangi limbah, penerapan 3R juga memberikan mempengaruhi besar terhadap perkembangan industri daur ulang di dalam negeri. Kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah mulai muncul sejak tahun 1970-an dengan cara praktik tradisional seperti penggunaan kembali barang. Tetapi, momentum besar terjadi setelah tragedi longsornya TPA Leuwigajah pada 2005, yang mendorong pemerintah menetapkan Hari Peduli Sampah Nasional dan memperkuat regulasi terkait pengelolaan limbah.

Pasca tragedi tersebut, berbagai kebijakan mulai diterapkan untuk memperkuat implementasi 3R, termasuk pengembangan financial institution sampah dan promo ekonomi sirkular. Hasilnya, industri daur ulang di Indonesia merasakan pertumbuhan pesat. Sampai 2023, terdapat lebih dari 241 industri daur ulang dengan overall investasi sampai Rp20 triliun dan kapasitas produksi 2,54 juta ton consistent with tahun. Industri ini juga membuka lapangan kerja bagi sekitar 3,3 juta orang, dari pemulung sampai tenaga kerja di pabrik daur ulang.

Selain mendorong pertumbuhan industri, penerapan 3R juga berkontribusi pada inovasi teknologi dalam pengolahan sampah. Salah satu terobosan yang diterapkan adalah teknologi Refuse Derived Gas (RDF), di mana sampah anorganik seperti plastik diolah menjadi bahan bakar alternatif bagi industri semen dan tekstil. Konsep ini sejalan dengan ekonomi sirkular yang bertujuan mengubah limbah menjadi bahan baku bernilai ekonomi, mengurangi ketergantungan pada sumber daya alam, serta membuka peluang usaha baru di sektor daur ulang.

Sebagai bagian dari upaya memberi dukungan industri daur ulang, Tokoplas menyediakan berbagai bahan baku plastik daur ulang berkualitas tinggi dengan cara platform e-commerce mereka. Dengan kemudahan akses dan pemesanan, Tokoplas membantu para pelaku industri dapatkan bahan baku ramah lingkungan sesuai kebutuhan produksi. Inisiatif ini sejalan dengan komitmen nasional dalam mengurangi limbah dan memperkuat pertumbuhan industri berkelanjutan di Indonesia.

Sumber: VRITIMES



Source link