Siapa Saja Pemegang Terbesar XRP di Dunia?

INFONESIA.ME – Dalam beberapa bulan terakhir, harga XRP melonjak mencapai 600%, menarik minat dalam jumlah besar investor. Tetapi, di balik lonjakan ini, muncul pertanyaan tentang siapa saja pemilik terbesar XRP dan bagaimana kepemilikan mereka mungkin bisa memengaruhi harga di masa depan. Ripple Labs tercatat sebagai pemegang terbesar dengan sekitar 46 miliar XRP, untuk saat ini salah satu pendirinya, Chris Larsen, mempunyai sekitar 5 miliar XRP. Selain itu, beberapa bursa kripto besar seperti Binance juga menyimpan XRP dalam jumlah signifikan.

Meski demikian sulit menyelesaikan jumlah pasti pemegang XRP karena itu sifat transaksi yang anonim, information dari Bithomp memperlihatkan lebih dari 6 juta akun menyimpan hampir 100 miliar XRP. Tetapi, dalam jumlah besar di antaranya adalah dompet milik bursa kripto yang menyimpan aset pelanggan. Distribusi kepemilikan masih didominasi oleh segelintir pihak, dengan 10 dompet terbesar menguasai lebih dari 41% pasokan, untuk saat ini 100 pemegang utama mengawasi sekitar 71% dari general XRP yang beredar.

Ripple Labs berperan besar dalam ekosistem XRP, dengan sebagian besar tokennya dikunci dalam escrow untuk mengendalikan suplai pasar. Tetapi, dominasi satu entitas dalam kepemilikan aset ini memunculkan kekhawatiran tentang desentralisasi. Konsentrasi kepemilikan juga bisa memengaruhi stabilitas harga—penjualan besar-besaran oleh pemegang utama dapat dikarenakan penurunan drastis, sedangkan jika mereka mempertahankan asetnya, harga XRP berpotensi tetap stabil atau naik.

Bagi investor, memahami struktur kepemilikan XRP menjadi faktor penting sebelum berinvestasi. Dengan analisis yang tepat terhadap pola kepemilikan dan tren pasar, investor bisa memutuskan yang lebih bijak. Bittime hadir sebagai platform investasi kripto yang aman dan terpercaya di Indonesia, menawarkan kemudahan jual beli XRP serta aset kripto lainnya. Disclaimer: Investasi aset kripto mempunyai risiko tinggi dan pengguna disarankan untuk melakukan sedikit riset mandiri sebelum berinvestasi.

Sumber: VRITIMES