INFONESIA.ME – Di technology virtual yang dinamis, perusahaan perlu meningkatkan kompetensi karyawannya agar tetap relevan dan kompetitif. Salah satu langkah awal adalah mengadopsi komunikasi berbasis virtual untuk urusan kantor. Dengan memisahkan platform komunikasi kerja dari urusan pribadi, karyawan bisa lebih fokus dan terhindar dari burnout. Selain itu, perusahaan juga bisa mendapatkan keuntungan dari knowledge performa karyawan untuk menyusun pelatihan yang lebih private, sesuai dengan potensi dan tanggung jawab masing-masing individu.

Comfortable abilities seperti komunikasi dan kepemimpinan juga penting ditingkatkan. Teknologi seperti video instructional dan simulasi interaktif bisa membantu karyawan mengasah kemampuan ini dengan lebih efektif. Selain itu, perusahaan yang tersebar di berbagai tempat bisa mendapatkan keuntungan dari Studying Control Gadget (LMS) untuk menyediakan pelatihan on-line yang fleksibel, terstruktur, dan bisa diakses kapan saja tanpa batasan lokasi dan zona waktu.

Penerapan elemen gamifikasi dalam pelatihan menjadi strategi lain yang mampu meningkatkan antusiasme karyawan. Elemen seperti poin, badge, leaderboard, dan insentif menarik bisa membuat pelatihan terasa menyenangkan dan mendorong karyawan untuk berpartisipasi aktif. Gamifikasi sepertinya tidak hanya meningkatkan motivasi namun juga mempercepat proses pembelajaran yang berdampak pada produktivitas kerja.

Dengan menggunakan NusaLMS, perusahaan bisa mengintegrasikan pelatihan berbasis teknologi dengan sistem yang inovatif untuk memenuhi kebutuhan pengembangan keterampilan karyawan. Sebagai penyedia LMS untuk berbagai industri seperti ritel, pendidikan, perbankan, dan kesehatan, NusaLMS menyediakan solusi pelatihan yang fleksibel, terukur, dan bisa disesuaikan dengan kebutuhan bisnis. Investasi dalam pelatihan karyawan sepertinya tidak hanya meningkatkan kualitas mereka, namun juga membawa manfaat besar bagi keberhasilan perusahaan di technology virtual ini.

Sumber: VRITIMES

 



Source link