INFONESIA.ME |Bandung Barat // Langit pagi Desa Cilame, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, menjadi saksi dimulainya babak baru kebangkitan ekonomi kerakyatan Indonesia.
Dengan semangat gotong royong dan optimisme tinggi, dilaksanakan peletakan batu pertama pembangunan fisik 80.000 gerai pergudangan dan perlengkapan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, yang mengusung tema besar: “Bangun Koperasi Desa, Indonesia Jaya.”
Kegiatan monumental ini merupakan bagian dari program nasional yang dicanangkan Presiden Republik Indonesia dalam rangka mempercepat pemerataan ekonomi dan memperkuat fondasi kemandirian desa.
Melalui pembangunan koperasi modern ini, pemerintah berharap desa menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru, tempat di mana hasil bumi dan karya masyarakat desa memiliki nilai jual dan akses pasar yang lebih luas.
Sinergi Pemerintah, TNI, dan Rakyat
Albert Herriza, Manager Kantor Cabang Bandung PT. Agrinas Pangan Nusantara (Persero), menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan langkah konkret mendukung visi Presiden dalam mewujudkan 80.000 gerai Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.
“Tujuan utamanya adalah mempercepat pembangunan gerai koperasi merah putih di seluruh pelosok negeri. Untuk tahap awal, di wilayah Bandung saja ada 110 titik yang serentak melakukan peletakan batu pertama hari ini. Desa Cilame menjadi salah satu lokasi yang diunggulkan,” ungkap Albert.
Menurutnya, setiap desa yang menjadi lokasi pembangunan wajib memenuhi standar tertentu, seperti luas lahan minimal 1.000 meter persegi, dengan pembagian 600 meter untuk bangunan utama dan 400 meter untuk fasilitas pendukung seperti parkir dan ruang layanan publik. Lokasinya juga harus strategis dan mudah diakses dari jalan utama.
Albert menambahkan, pembangunan koperasi ini melibatkan sinergi antara PT. Agrinas, TNI, dan masyarakat setempat. Dalam tahap awal di wilayah Bandung Barat, terdapat 7 titik pembangunan, dan 4 di antaranya Cilame, Cipeundeuy, Cililin, dan Cikalong Wetan telah memulai pembangunan secara serentak hari ini.
“Target pembangunan satu gerai koperasi adalah tiga bulan. Jika tidak ada kendala, seluruh bangunan bisa rampung sesuai jadwal. Kami bertindak sebagai konsultan teknis yang mengawal proses pembangunan hingga tahap pelaporan,” jelas Albert.
TNI dan Rakyat Kembali Manunggal
Dalam kesempatan yang sama, Danramil Padalarang, Mayor Inf Aang Purtoni menegaskan bahwa TNI akan terus mendukung penuh program nasional ini agar dapat selesai tepat waktu dan memberi manfaat nyata bagi warga.
“Kalau dulu dikenal dengan ABRI Masuk Desa, sekarang semangatnya sama, hanya bentuknya berbeda. Melalui pembangunan Koperasi Merah Putih ini, kami ingin memperkuat kemanunggalan TNI dengan rakyat. Kita gotong royong agar ekonomi desa bangkit dan sejahtera,” ujar Aang penuh semangat.
Harapan Baru untuk UMKM dan Petani Desa
Kehadiran Koperasi Merah Putih diharapkan menjadi katalis bagi kebangkitan UMKM desa, terutama dalam menampung dan menyalurkan hasil bumi, produk pertanian, dan karya lokal masyarakat.
Melalui sistem koperasi yang kuat dan terintegrasi, produk desa akan memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi dan stabil.
Albert menambahkan, koperasi ini akan berfungsi sebagai pusat distribusi dan pergudangan hasil panen masyarakat yang dibeli langsung dari petani, tanpa melalui tengkulak. Dengan begitu, petani akan memperoleh harga yang lebih adil, sementara konsumen dapat membeli produk dengan harga lebih murah.
Dari Cilame untuk Indonesia
Pangdam III/Siliwangi, Mayjen TNI Kosasih, yang turut meninjau kegiatan ini, menyampaikan pesan inspiratif:
“Bayangkan, setelah main bola sore, warga bisa langsung belanja di koperasi desa sendiri. Inilah ekonomi rakyat yang sebenarnya dekat, mandiri, dan saling menyejahterakan. Hasil panen masyarakat dibeli langsung oleh koperasi, sehingga rantai distribusi lebih efisien dan harga lebih stabil,” ucapnya.
Ia juga menegaskan bahwa di Provinsi Jawa Barat saja, ditargetkan akan berdiri lebih dari 4.000 koperasi desa yang rampung dalam waktu tiga bulan ke depan.
Cita-Cita Besar: Indonesia Tumbuh dari Desa
Pembangunan 80.000 gerai Koperasi Merah Putih bukan sekadar proyek fisik, melainkan gerakan nasional pemberdayaan ekonomi rakyat.
Dengan prinsip gotong royong, transparansi, dan keberlanjutan, koperasi desa diharapkan menjadi benteng ekonomi yang melindungi masyarakat dari ketimpangan dan mendorong kemandirian bangsa.
“Dari desa kita mulai, dari rakyat kita kuatkan. Bersama Koperasi Merah Putih, mari kita wujudkan Indonesia yang jaya,” demikian pesan penutup dari seluruh rangkaian acara yang menggema penuh semangat di lokasi peletakan batu pertama, Desa Cilame.
Jurnalis. : An/Red
Editor. : InfoNesia.me
Tinggalkan Balasan