INFONESIA.ME – Pada 14 April 2025, harga Bitcoin tercatat stabil di angka $84.447, meski demikian pasar masih dibayangi kekhawatiran mengenai potensi eskalasi perang dagang antara AS dan China. Sentimen pasar minim membaik setelah pengumuman pengecualian tarif saat ini terhadap impor elektronik China, namun ketidakpastian terkait kebijakan perdagangan Amerika Serikat tetap memberikan tekanan pada minat investor terhadap risiko.
Harga Bitcoin yang merasakan volatilitas tinggi belakangan ini memperlihatkan bagaimana pergerakan aset kripto tersebut sangat dipengaruhi oleh faktor geopolitik global. Setelah sempat jatuh ke stage terendah dalam lima bulan di $74.000, Bitcoin berhasil sembuh setelah berita mengenai pengecualian tarif. Tetapi, ketegangan yang berkaitan dengan kemungkinan tarif baru tetap membayangi prospek jangka panjang.
Disisi berbeda, pergerakan altcoin relatif datar, dengan beberapa aset seperti Ether merasakan kenaikan tipis, saat ini yang lainnya, seperti Solana dan Dogecoin, hampir sepertinya tidak memperlihatkan perubahan berarti. Sentimen dari para pelaku pasar besar juga turut memiliki pengaruh pada pasar, seperti indikasi Michael Saylor, CEO Technique, yang menyebut kemungkinan pembelian Bitcoin lebih lanjut oleh perusahaannya, meski ada kerugian signifikan yang belum terealisasi.
Secara teknikal, meski demikian Bitcoin sempat hingga puncak $86.000, harga kembali terkoreksi di bawah $84.000 menjelang akhir pekan. Analis memperingatkan bahwa meski demikian ada minim pemulihan, ketidakpastian terkait kebijakan perdagangan Amerika Serikat dan risiko makroekonomi global tetap akan menjaga pasar dalam keadaan volatil. Investor disarankan untuk berhati-hati dan menganalisis dengan cermat sebelum mengambil keputusan investasi.
Sumber: VRITIMES
Tinggalkan Balasan