KBB | INFONESIA.ME // Longsor TPA Galuga Senin 11 Agustus 2025 korban 1 orang meninggal, tahun 2005 TPA Leuwigajah 156 orang dan 8 Maret 2025 TPPAS Sarimukti Longsor hampir menelan korban, ini alarm buat Gubernur KDM melakukan evaluasi kedalam atas kegagalan Dinas LH Jabar dalam memitigasi pengelolaan sampah di Jawa Barat.

Ditanya pendapatnya Gunawan Rasyid Ketua Laskar Anti Korupsi Indonesia/LAKI-KBB pasca terjadinya longsor di TPA Galuga Kabupaten Bogor, mengatakan ini menunjukan bokbroknya management pengelolaan sampah di Jawa Barat yang digawangi oleh Dinah LH Jabar, tentunya Gubernur KDM diharapkan harus berani melakukan koreksi kedalam.

“Sebelumnya TPS3R unit yang bertanggung jawab beroperasinya TPA Lulut Nambo Bogor, TPA Legok Nangka Kabupaten Bandung termasuk TPPAS Sarimukti KBB dibawah tanggung jawab Dinas LH Jabar, hampir dipastikan semua menuju kegagalan karena tidak sesuai target.” ujar Guras sapaan akrab Ketua LAKI-KBB ini.

Prediksi kegagalan tersebut menjadi fakta hukum saat LAKI-KBB beraudensi bersama Komisi IV DPRD Provinsi Jawa Barat Kamis 7 Agustus 2025, perwakilan Dinas LH Jabar Arif Perdana/Kang awis yang mengatakan TPPAS Sarimukti harus sudah ditutup tahun 2017 dengan kapasitas sampah 2 juta ton.

Hari ini tetap dibuka kondisi eksisting 25 juta ton, sementara pengeluaran biaya sejak berdiri TPPAS Sarimukti mencapai ratusan miliar, kodisi baku mutu air lindi sampai bulan Juni 2025 yang tersalurkan sampai Cirata dan Jatiluhur yang keluar dari out fall IPAL TPPAS Sarimukti masih melebihi ambang batas.

Kondisi Over load dan salah melakukan mitigasi, dipastikan kedepan akan terjadi tragedi kemanusiaan yang dahsyat, tragedi TPA Leuwigajah tahun 2005 menelan korban 156 jiwa, karena overload terjadi longsor yang deras dan adanya gesekan gas metan sehingga terjadi ledakan dan menelan korban sebagian besar pemulung yang berada di tumpukan sampah tersebut.

Bulan Maret 2025 terjadi longsor di TPK Sarimukti hampir menelan korban karena berdasarkan informasi dari pekerja, pemulung yang berada di tumpukan sampah yang terdata di Dinas LH lebih dari 400 orang dan saat itu satu alat berat beserta pengemudinya hampir tertimbun, apabila longsor terjadi dan meledak, yang 400 orang sudah pasti jadi korban ujar Guras.

Kang awis juga mengatakan saat tahun 2006 merupakan kedaruratan sehingga tidak menggunakan persyaratan teknis, bahkan banyak sumber mata air yang tertimbun sampah, artinya secara pasti air lindi tidak mungkin masuk ke IPAL dan langsung masuk ke badan sungai.

Dari kesalahan pengeloaan tersebut sudah pasti akan terjadi kerugian akibat kerusakan lingkungan yang dahsyat di masyarakat, sumur dan air minum pasti tercemar, penyakit ISPA sudah menjadi langganan, kekhawatiran akan longsor dan ledakan menjadi kegelisahan masyarakat setiap hari.

Fakta berdasarkan keterangan Menteri KKP ikan dari Cirata sudah tidak layak makan karena memiliki kandungan mercury yang tinggi, air dari Jatiluhur jadi bahan baku PDAM sekitar Karawang, Bekasi dan Jakarta.

LAKI-KBB fokus mendorong DPRD Jabar segera bentuk Pansus, periksa realisasi penggunaan anggaran, Gakkum KLH segera lakukan audit forensik, serta Aparat Penegak Hukum/APH lakukan penyelidikan terhadap dugaan tindak pidana korupsi di TPPAS Sarimukti pungkas Guras.

 

Jurnalis  : An/Red

Editor     : Infonesia. me