Padalarang | InfoNesia.me // Pemerintah Desa Kertamulya bersama Badan Narkotika Nasional Kabupaten Bandung Barat (BNN KBB) menggelar kegiatan Sosialisasi Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) pada Rabu, 19 November 2025.
Acara yang berlangsung di kantor desa tersebut menjadi langkah nyata pemerintah desa dan BNN dalam memperkuat peran masyarakat dalam memutus mata rantai peredaran narkotika.

Kepala BNN KBB, AKBP Agus Widodo, dalam pemaparannya menegaskan bahwa kolaborasi antara desa dan BNN merupakan kunci untuk menjaga lingkungan dari ancaman narkoba yang saat ini semakin kompleks.
Menurutnya, Desa Kertamulya memiliki peran strategis untuk menjadi garda terdepan dalam pencegahan.
“Kegiatan ini adalah bentuk gerakan bersama. Kami mendorong Desa Kertamulya untuk meningkatkan perannya, termasuk membentuk satgas-satgas desa yang memiliki kemampuan dan integritas untuk menjaga wilayahnya dari celah-celah peredaran gelap narkoba,” tegas AKBP Agus Widodo.

Ia menjelaskan bahwa banyak kasus peredaran narkoba terjadi justru di titik-titik yang luput dari pengawasan, seperti kos-kosan, warung, toko kecil, hingga tempat nongkrong anak muda. Karena itu, masyarakat desa diminta lebih peduli dan aktif melakukan pengawasan lingkungan guna menutup ruang bagi para pelaku.
AKBP Agus juga menyinggung fenomena penyalahgunaan narkoba yang kini semakin marak, ibarat “fenomena gunung es”, di mana apa yang terlihat kecil di permukaan ternyata menyimpan jumlah kasus yang jauh lebih besar.
“Di Bandung Barat sendiri, kami telah mengamankan sejumlah pelaku, terutama pengguna obat-obatan golongan G seperti eximer, tramadol, hingga komik. Hal ini tidak boleh dianggap remeh. Jika dibiarkan satu, maka akan berkembang menjadi masalah besar,” ujarnya.
BNN menegaskan akan bertindak tegas terhadap bandar dan kurir, namun memberikan pendekatan berbeda bagi para korban penyalahgunaan, yaitu melalui asesmen dan rehabilitasi.
BNN KBB juga menekankan bahwa program rehabilitasi di BNN diberikan secara gratis, sebagai bentuk komitmen membantu para pengguna untuk pulih dari ketergantungan.
“Jangan menunggu ditangkap. Kesadaran diri adalah energi terbesar. Jika ada keluarga atau warga yang terindikasi, ajukan untuk direhabilitasi. Lebih baik mencegah sebelum terlambat,” imbuhnya.
Di akhir kegiatan, AKBP Agus Widodo menyampaikan harapan besar agar Desa Kertamulya menjadi contoh desa yang kuat dan peduli terhadap masa depan generasi mudanya.
“Jika desanya kuat, kecamatannya maju, maka Bandung Barat akan berjaya,” tutupnya.
Jurnalis. : An/Red
Editor. : InfoNesia.me

Tinggalkan Balasan