INFONESIA.ME – Tether merayakan 10 tahun eksistensinya pada 2024 dengan pencapaian besar, yaitu 350 juta pengguna di seluruh dunia. Pertumbuhan ini memperlihatkan lonjakan yang signifikan dibandingkan tahun sebelumnya, di mana pengguna Tether hanya berjumlah 282 juta pada Oktober 2023. Kenaikan ini mencerminkan semakin meluasnya adopsi stablecoin dalam perjalanan berkembangnya pasar kripto global.

Tether tetap menjadi pemimpin pasar stablecoin dengan kapitalisasi pasar tertinggi, sampai $119,6 miliar. Salah satu faktor yang mendorong kepercayaan pengguna adalah eksposur besar Tether terhadap Treasury Amerika Serikat, dengan kepemilikan lebih dari $97 miliar dalam bentuk surat utang Amerika Serikat. Hal ini menjadikan Tether sebagai pilihan utama bagi banyak sekali pengguna yang menginginkan stabilitas aset di pasar kripto yang fluktuatif.

Secara global, jumlah pengguna kripto diprediksi telah sampai 560 juta pada 2024. Dari jumlah ini, Tether mendominasi dengan pangsa pengguna yang signifikan, terutama di kalangan investor baru yang tertarik dengan keamanan dan stabilitas yang ditawarkan stablecoin ini. Dominasi Tether di pasar stablecoin terus menguat seiring meningkatnya kepercayaan dan adopsi secara global.

Palapa, sebagai perusahaan teknologi terkemuka di bidang blockchain, memberi dorongan untuk pertumbuhan adopsi kripto di Indonesia dengan token Palapa (PLPA) yang terdaftar di Bappebti. Dengan platform berbasis Ethereum, Palapa bertujuan menciptakan ekosistem blockchain yang aman dan transparan, memperkuat inovasi teknologi di sektor aset kripto.

Sumber: VRITIMES

atOptions = { 'key' : '22361bada66794b74bc520991471b0fe', 'format' : 'iframe', 'height' : 250, 'width' : 300, 'params' : {} };



Source link