INFONESIA.ME –ย Harga emas merasakan minim kenaikan pada awal sesi perdagangan Asia Kamis (2/1), sampai stage $2.625 setelah sebelumnya sempat tertekan selagi dua hari. Sejauh tahun 2024, emas mencatatkan kenaikan luar biasa sebesar 27%, menjadikannya tahun kualitas terbaik sejak 2010. Pendorong utama kenaikan ini mencakup pembelian masif oleh financial institution sentral, ketegangan geopolitik yang meningkat, dan kebijakan moneter longgar dari sejumlah financial institution sentral global.
Menurut Andy Nugraha, analis Dupoin Indonesia, indikator teknikal untuk saat ini memperlihatkan potensi bullish yang kuat, dengan harga emas diproyeksikan menuju $2.650. Meskipun, jika terjadi penurunan, fortify terdekat berada di $2.609. Alternatifnya, ketidakpastian geopolitik, seperti konflik Rusia-Ukraina dan ketegangan di Timur Tengah, tetap menjadi faktor yang memberi dorongan untuk emas sebagai aset safe-haven.
Sikap Federal Reserve yang lebih hati-hati terhadap kebijakan suku bunga memberikan tekanan pada harga emas. Kenaikan dolar Amerika Serikat sebagai mempengaruhi dari pendekatan ini menjadi salah satu penghambat pergerakan emas. Tetapi, permintaan emas dari financial institution sentral global tetap memberikan dorongan signifikan, sebagaimana survei World Gold Council yang memperkirakan pembelian emas besar-besaran dalam 12 bulan yang akan datang untuk diversifikasi cadangan devisa.
Para pelaku pasar juga memantau information ekonomi Amerika Serikat yang akan secepatnya dirilis, seperti klaim pengangguran mingguan dan Indeks Manajer Pembelian (IMP) Manufaktur. Jika hasilnya memperlihatkan pelemahan, emas berpotensi mendapat dorongan tambahan sebagai aset pelindung. Secara keseluruhan, kombinasi faktor basic dan teknikal memberi dorongan untuk potensi kelanjutan tren bullish pada logam mulia ini.
For more info: Dupoin Indonesia

Sumber : VRITIMES