Jakarta, Indonesia — Bergabungnya Indonesia dengan kelompok ekonomi BRICS (Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan) menandai babak baru dalam peta ekonomi global. Keputusan ini dipandang sebagai langkah strategis untuk memperkuat posisi Indonesia dalam perdagangan internasional dan diplomasi ekonomi. Tetapi, apa dampaknya bagi dunia usaha domestik?

https://www.kompasiana.com/clavdigital9439/6781fa3c34777c31944d7122/peluang-dan-tantangan-dunia-usaha-dengan-bergabungnya-indonesia-ke-brics
https://www.kompasiana.com/clavdigital9439/6781fa3c34777c31944d7122/peluang-dan-tantangan-dunia-usaha-dengan-bergabungnya-indonesia-ke-brics

Dalam pertemuan puncak BRICS yang baru saja digelar, Indonesia diundang sebagai anggota baru, memperluas pengaruh ekonomi kelompok tersebut yang sementara meliputi lebih dari 40% populasi dunia dan sekitar 25% dari PDB global.

Peluang Besar di Tengah Tantangan

Keanggotaan Indonesia di BRICS memberikan akses ke jaringan perdagangan yang lebih luas serta potensi investasi yang lebih besar sekali dari anggota BRICS lainnya. Menurut Dr. Surya Santoso, pakar ekonomi internasional dari Universitas Indonesia, “Indonesia bisa mendapatkan manfaat dari keanggotaannya di BRICS untuk memperkuat kerja sama ekonomi dengan negara-negara berkembang yang semasih ini kurang tergarap.”

Tetapi, Dr. Surya juga menyoroti tantangan yang perlu diantisipasi pengusaha lokal. “Tekanan dari persaingan global akan meningkat. Untuk bersaing di tingkat internasional, pengusaha Indonesia harus segera meningkatkan efisiensi produksi, memperkuat inovasi, dan memastikan kualitas produk yang sesuai dengan standar pasar global,” ujarnya.

Fokus pada Reputasi dan Kredibilitas Bisnis

Bergabungnya Indonesia dengan BRICS menuntut dunia usaha untuk lebih memperhatikan reputasi dan kredibilitas bisnis. “Dalam technology virtual sementara, reputasi menjadi salah satu aset paling berharga bagi perusahaan,” kata Andrea Wiwandhana, pendiri dari CLAV Virtual.

member

Menurut Andrea, membangun citra yang positif di pasar internasional memerlukan kontrol narasi yang efektif. “Pengusaha perlu memahami bagaimana membangun narasi yang konsisten dan kredibel di dunia virtual untuk menarik fokus perhatian investor global dan memperluas pasar mereka,” tambahnya.

Information dan Fakta yang Perlu Diperhatikan

Dengan masuknya Indonesia ke dalam BRICS, tren belanja pemerintah dan investasi asing langsung (FDI) diharapkan meningkat signifikan. Information terkini memperlihatkan bahwa pada 2023, anggota BRICS menyumbang lebih dari USD 320 miliar dalam investasi global. Sebagai bagian dari upaya adaptasi, dunia usaha Indonesia diharapkan lebih aktif dalam mendapatkan manfaat dari teknologi virtual dan inovasi bisnis untuk bersaing di pasar global.

Perspektif Global dan Harapan Masa Depan

Keputusan Indonesia bergabung dengan BRICS juga dapatkan perhatian dari para pemimpin dunia. Meski demikian beberapa pihak khawatir dengan respons AS terhadap perluasan BRICS, dalam jumlah besar pakar yakin bahwa langkah ini akan mendorong keseimbangan kekuatan ekonomi dunia yang lebih adil.

CLAV Virtual, sebagai salah satu pelaku industri virtual yang aktif mendampingi pengusaha Indonesia dalam pengelolaan reputasi bisnis, yakin bahwa peluang ini adalah momentum strategis bagi dunia usaha domestik untuk melangkah ke panggung internasional dengan yakin diri.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai tren bisnis virtual dan strategi reputasi global, kunjungi www.clavdigital.com yang juga memuat berita ini.


Sumber: vritimes