Kab.Bandung Barat | InfoNesia.me //
Penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) kini menjadi ancaman bagi peternakan sapi dan kerbau di Indonesia. Drh. H. Burhan, selaku Meyer Laboratoris, menjelaskan bahwa penyakit ini pertama kali muncul di Afrika sebelum menyebar ke Asia dan akhirnya masuk ke Indonesia pada tahun 2019-2020.
Menurut Drh. Burhan, LSD pertama kali terdeteksi di wilayah pesisir selatan Jawa, tepatnya di Cilacap yang diduga menjadi pintu masuk penyakit ini ke Indonesia.
“Penyebaran LSD di Indonesia kemungkinan besar terjadi melalui impor ternak atau produk asal ternak seperti daging dan kulit,” ujarnya.
Penyebab dan Cara Penularan

LSD disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui vektor seperti nyamuk dan lalat. Virus ini menyerang semua umur ternak dan lebih sering ditemukan di peternakan dengan manajemen yang kurang baik.
“Kebersihan kandang yang buruk dan kurangnya paparan sinar matahari bisa meningkatkan risiko penyebaran penyakit ini,” jelas Drh. Burhan.
Gejala dan Dampak LSD
Beberapa gejala LSD pada sapi dan kerbau meliputi:
Demam yang naik turun selama sekitar satu minggu.
Munculnya bentol-bentol pada kulit, yang kemudian pecah dan mengelupas hingga terlihat daging terbuka.
Infeksi sekunder akibat lalat atau bakteri, yang memperparah kondisi hewan keluarnya cairan dari mata dan hidung.
Dan hari ini beliau mengadakan pemaparan dalam Kuliah siang didepan para karyawan pekerja di ruangan miting kantor terkait pembahasan dan cara menanggulangi pirus yang saat ini menyerang hewan ternak di Indonesia .
“Untuk mencegah penyebaran LSD, peternak disarankan untuk menjaga kebersihan kandang, memastikan ventilasi yang baik, serta mengurangi kadar amonia agar lingkungan tetap sehat. Selain itu, vaksinasi juga menjadi langkah penting dalam mengendalikan penyakit ini,” Jelasnya.
Drh. Burhan menambahkan, bahwa ada peternak yang masih ragu menggunakan pengobatan modern dan memilih metode tradisional.
“Padahal dengan cara pengobatan yang tepat, sapi bisa sembuh dan kembali produktif,” Ujarnya.
Dengan meningkatnya kasus LSD di berbagai daerah, diharapkan peternak lebih waspada dan segera melaporkan jika menemukan gejala pada ternaknya. Pemerintah dan para ahli kesehatan hewan terus berupaya mengendalikan penyakit ini agar tidak semakin meluas.
Jurnalis. : Red
Editor. : InfoNesia.me
Sumber. : Liputan