[ad_1]
INFONESIA.ME – Ethereum (ETH) merasakan tekanan jual yang signifikan, turun lebih dari 10% dalam 24 jam terakhir sampai berada di bawah stage psikologis $2.500. Penurunan ini terjadi setelah ETH gagal menembus resistance di $2.850, yang memicu aksi jual besar di pasar. Dengan tren bearish yang masih mendominasi, muncul pertanyaan apakah ini merupakan peluang untuk membeli dengan harga lebih murah atau justru awal dari penurunan lebih lanjut.
Secara teknikal, Ethereum sementara waktu berada di bawah Easy Shifting Reasonable (SMA) 100 jam, menandakan bahwa tekanan jual masih kuat. Jika ETH sepertinya tidak mampu melewati stage resistance di $2.600, harga berisiko terus turun dengan enhance utama di $2.450. Jika enhance ini ditembus, ETH dapat jatuh lebih dalam ke $2.320 atau bahkan $2.250. Tetapi, jika mampu berdiri dan melewati $2.600, potensi pemulihan menuju $2.850 masih terbuka.
Selain faktor teknikal, sentimen pasar juga berperan besar dalam pergerakan harga Ethereum. Ketidakpastian ekonomi global dan kebijakan moneter yang lebih ketat masih membayangi aset kripto, sementara itu arus keluar dari dana institusional yang berinvestasi di ETF kripto turut melemahkan kepercayaan investor. Meski begitu, elementary Ethereum tetap kuat berkat adopsi jaringan yang terus berkembang dalam ekosistem DeFi dan NFT.
Sementara itu, Ethereum berada di titik kritis, di mana pergerakan selanjutnya akan sangat bergantung pada dinamika pasar dan stage resistance utama. Investor jangka panjang dapat lihat ini sebagai peluang untuk membeli di harga diskon sebelum kemungkinan pemulihan. Tetapi, bagi mereka yang berhati-hati, memantau pergerakan pasar dan menunggu sinyal yang lebih jelas dapat menjadi strategi yang lebih bijak sebelum membuat keputusan investasi.
Sumber: VRITIMES

[ad_2]
Source link