INFONESIA.ME – Pasar kripto merasakan tekanan hebat dalam beberapa hari terakhir, dengan Bitcoin (BTC) turun ke $84.436 dan Ethereum (ETH) merosot ke $2.330. Penurunan ini dipengaruhi oleh kombinasi faktor makroekonomi, keluarnya dana besar dari ETF, serta serangan siber terhadap platform Bybit. Inflasi Amerika Serikat yang lebih tinggi dari perkiraan, hingga 3% YoY, memicu kekhawatiran bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunga tinggi lebih lama. Selain itu, kebijakan perdagangan yang diumumkan mantan Presiden Donald Trump juga memperburuk sentimen negatif di pasar keuangan global.
Selain faktor ekonomi, pasar kripto juga terdampak oleh aksi jual besar-besaran dari ETF Bitcoin dan Ethereum. Pada 25 Februari, ETF Bitcoin mencatat arus keluar harian terbesar sebesar $1,138 miliar, untuk saat ini ETF Ethereum kehilangan dana mencapai $24,5 juta. Tekanan ini semakin diperparah dengan likuidasi besar di pasar derivatif, di mana dalam 24 jam terakhir, overall aset yang dilikuidasi hingga $764,32 juta. Peretasan terhadap Bybit juga memicu kepanikan di kalangan investor, dengan dana sebesar $1,5 miliar dilaporkan dicuri, membuat beberapa entitas besar menarik aset mereka dari bursa.
Analis memprediksi bahwa jika tekanan jual terus berlanjut, BTC dapat turun ke stage strengthen $80.000 dan bahkan hingga $75.000 – $78.000 sebelum merasakan pemulihan. ETH juga berisiko melemah lebih jauh mencapai ke $2.000, dengan potensi penurunan tambahan ke kisaran $1.850 – $1.950 jika tekanan pasar sepertinya tidak mereda. Investor disarankan untuk berhati-hati dalam memutuskan investasi dalam perjalanan volatilitas yang tinggi, terutama bagi dealer yang memakai leverage besar.
Dalam menghadapi situasi ini, investor jangka panjang dapat mempertimbangkan strategi akumulasi bertahap di enviornment strengthen kuat seperti BTC di $80.000 dan ETH di $2.000. Memantau pergerakan dana di ETF serta kebijakan moneter The Fed juga penting untuk mengantisipasi potensi pemulihan pasar. Dengan ketidakpastian yang masih tinggi, disiplin dalam menerapkan strategi buying and selling dan penggunaan stop-loss menjadi langkah yang disarankan untuk memitigasi risiko yang lebih besar sekali.
Sumber: VRITIMES
