INFONESIA.ME |Bandung Barat // Dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan publik dan memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap kinerja pemerintahan, Pemerintah Kabupaten Bandung Barat menggelar kegiatan Forum Konsultasi Publik Sektoral Daerah, yang berlangsung di Gedung B Ballroom lantai 4, Komplek Perkantoran Pemkab Bandung Barat, pada Senin, 14 Oktober 2025.
Kegiatan ini menjadi ruang dialog terbuka antara pemerintah daerah dengan masyarakat dan berbagai unsur pemangku kepentingan.
Melalui forum ini, aspirasi, kritik, serta saran konstruktif dari masyarakat diharapkan dapat menjadi masukan penting dalam merumuskan kebijakan dan meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan oleh perangkat daerah.
Rini Sartika: Forum Ini Bentuk Komitmen untuk Perbaikan Layanan Publik
Asisten Daerah (Asda) III Kabupaten Bandung Barat, Rini Sartika, dalam wawancaranya menjelaskan bahwa forum konsultasi publik ini merupakan langkah nyata pemerintah daerah untuk terus melakukan evaluasi dan pembenahan terhadap pelayanan publik, terutama di lingkungan Sekretariat Daerah.
“Forum ini menjadi sarana bagi kita untuk menerima masukan demi memperbaiki pelayanan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat maupun pelayanan internal pemerintahan.
Karena pelayanan di sekretariat daerah ini menjadi pusat dari berbagai urusan, maka sudah seharusnya dilakukan penyempurnaan secara berkelanjutan,” ujar Rini.
Rini menambahkan, hasil survei kepuasan masyarakat yang sudah menunjukkan tren positif menjadi bukti bahwa pelayanan Pemkab Bandung Barat terus mengalami kemajuan. Namun demikian, masih ada beberapa aspek yang perlu diperbaiki agar kualitas layanan semakin maksimal.
“Secara umum hasil survei pelanggan dan kepuasan masyarakat cukup baik, tetapi tidak berarti kita berhenti di situ. Pasti ada hal-hal yang perlu ditingkatkan. Forum ini juga bagian dari proses evaluasi yang rutin dilakukan, termasuk untuk memenuhi penilaian tahunan dari Kementerian PAN-RB,” jelasnya.
Prof. Dr. Andi Witono: Konsultasi Publik Wujud Komunikasi Dua Arah Pemerintah dan Rakyat
Sementara itu, Prof. Dr. Andi Witono, Dekan Fakultas Politik dan Pemerintahan Institut Pemerintahan, menilai forum ini merupakan bentuk nyata dari demokrasi partisipatif dan komunikasi publik yang sehat. Ia menekankan pentingnya mekanisme seperti ini agar masyarakat tidak hanya didengar, tetapi juga mendapat tindak lanjut yang jelas dari setiap keluhan dan aspirasi yang disampaikan.
“Konsultasi publik seperti ini sangat penting, karena memperlihatkan bahwa pemerintah mau mendengar langsung dari masyarakat. Dari sini, masalah-masalah di lapangan, baik di tingkat kecamatan maupun desa, bisa direspons dengan solusi dan mekanisme yang tepat,” ungkap Prof. Andi.
Ia juga menyoroti pentingnya pendekatan pentahelix dalam membangun kebijakan publik sinergi antara pemerintah, media, akademisi, masyarakat, komunitas, dan sektor swasta.
“Kebijakan publik yang efektif tidak bisa dibuat hanya oleh pemerintah. Harus ada kolaborasi dari seluruh unsur, termasuk dunia usaha dan media. Pemerintah berperan sebagai pengarah, sementara pelaku usaha dan masyarakat ikut mendukung lewat kerja sama nyata. Itulah esensi dari pembangunan kolaboratif,” tambahnya.
Bangun Bandung Barat Melalui Komunikasi dan Kolaborasi
Forum konsultasi publik ini bukan hanya sekadar agenda formal, tetapi langkah strategis Pemkab Bandung Barat untuk memperkuat komunikasi dua arah dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Dari forum ini diharapkan lahir kebijakan yang lebih terbuka, realistis, dan berpihak pada kebutuhan warga.
“Kita ingin membangun Bandung Barat dengan semangat kolaborasi dan komunikasi yang terbuka. Tanpa kepercayaan masyarakat dan kerja sama dari berbagai pihak, pembangunan tidak akan berjalan maksimal,” tutup Prof. Andi.
Melalui kegiatan ini, Pemkab Bandung Barat menegaskan komitmennya untuk terus menghadirkan pelayanan publik yang berkualitas, transparan, dan berorientasi pada kepuasan masyarakat, sejalan dengan semangat reformasi birokrasi yang digalakkan pemerintah pusat.
Jurnalis. : An/Red
Editor. : InfoNesia.me
