InfoNesia.me|Lembang// Kembali terjadi dugaan keracunan di salah satu sekolah dimana suasana SMPN 1 Lembang mendadak berubah tegang sejak Kamis, 23 Oktober 2025, ketika beredar pesan berantai dugaan kasus keracunan makanan pada program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Informasi tersebut menyebut sejumlah siswa mengalami mual, sakit perut, hingga harus mendapatkan penanganan medis. Kabar ini sontak membuat para orang tua resah dan mempertanyakan keamanan makanan yang disajikan dalam program pemerintah tersebut.
Pihak sekolah membenarkan adanya sejumlah siswa yang mengalami gejala mengarah pada gangguan pencernaan setelah menyantap MBG.
Namun, dalam klarifikasi resminya, sekolah menegaskan bahwa kondisi para siswa telah stabil dan sedang dalam penanganan petugas kesehatan.
Klarifikasi ini disebar cepat untuk meredam kebingungan dan kekhawatiran publik yang terus meningkat seiring viralnya pesan berantai.
Berdasarkan data awal, terdapat 1.220 paket makanan MBG yang dibagikan kepada siswa, dan sekitar 232 porsi telah dikonsumsi.

Menu yang disajikan pada hari itu meliputi ayam betutu, ayam goreng, tahu, sayuran, dan buah jeruk. Dari menu tersebut, sejumlah pihak mulai menduga adanya bahan makanan yang mungkin tidak tersimpan atau diolah sesuai standar higienitas.
Koordinator MBG SMPN 1 Lembang, Iyan Mulyana, menyebut gejala pertama muncul sekitar pukul 11.30 WIB, atau satu setengah jam setelah makanan dikonsumsi siswa.
“Makanannya diterima jam 7.30 WIB, dimakan jam 10.00 WIB, dan indikasi bergejala mulai jam 11.30 WIB,” ujarnya.
Namun, ia menegaskan belum ada kesimpulan bahwa gejala tersebut disebabkan keracunan makanan. Menurutnya, setiap hari makanan diuji coba terlebih dahulu oleh pihak koordinator sebelum didistribusikan.
Iyan bahkan mengaku dirinya turut mengonsumsi menu yang sama.
“Saya makan tiga potong daging tadi, dan tidak ada reaksi apa-apa,” ungkapnya.
Plt Kepala Dinas Kesehatan KBB, Lia Nurliana Sukandar, menyebut pihaknya telah menyiapkan beberapa fasilitas kesehatan seperti Puskesmas Jayagiri, Klinik Sespim, dan Puskesmas Lembang sebagai pusat rujukan.
“Untuk saat ini, fokus kita adalah percepatan penanganan korban. Jumlah siswa yang menyantap MBG masih didata, karena yang terpenting keselamatan mereka dulu,” tegasnya.
Salah seorang siswa Kelas IX, Bilal mengaku makanan yang dikonsumsinya diantaranya ayam betutu, tahu goreng, sayuran pakcoy dan jeruk.
“Memang saat makan ayam rasanya berbeda dibandingkan menu yang sama sebelumnya,” katanya saat ditemui setelah mendapatkan perawatan di Ruang UKS SMP Negeri 1 Lembang.
Dia mengatakan, setelah makan MBG memang sudah terasa mual dan pusing. Namun dirinya menguatkan diri untuk pergi ke rumah temannya yang tidak jauh dari sekolah.
“Tadi juga sempet dimuntahkan dan ada darah sedikit,” tuturnya.
Hingga malam ini korban dugaan keracunan MBG terus bertambah dan sebagian besar mendatangi Puskesmas Jayagiri Lembang.
Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat dan Satreskrim Polres Cimahi pun sudah membawa sample menu MBG untuk dibawa ke Laboratorium untuk dilakukan pengujian.
Jurnalis. : EL
Editor. : InfoNesia.me





