BandungBarat, Info-Nesia.me //  Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terkait penurunan stunting, serta memberikan pemahaman tentang pentingnya gizi dan perawatan anak-anak, dilaksanakan aula YBBS, Desa Tanimulya, Kecamatan Padalarang Kabupaten bandung barat.

Promosi dan KIE Program Percepatan Penurunan Stunting di Wilayah Khusus bersama Komisi IX DPR-RI menjadi salah satu upaya dalam penggalangan dukungan/komitmen stakeholder serta penyebarluasan informasi tentang Program Bangga Kencana dan upaya pencegahan/penurunan stunting, Jumat 21/06/2024.

Kegiatan ini di hadiri oleh Dr Hj Netty Prasetiyani, M.Si. anggota Komisi IX DPR RI, Seketaris Perwakilan BKKBN Provinsi Jawabarat Kukuh Dwi Setiawan, S.Sos,.M,Si, Kabid K3, DP2KBP3A Drs Hendri Suherman, MM. Dan tokoh masyarakat Kab bandung Dr.K.H Ahmad Heryawan, LC.,M,Si

Sekretaris Perwakilan BKKBN Kukuh Dwi Setiawan menyampaikan, mengenai penurunan Stunting di mulai dari titik bawah yaitu mengefektifkan posyandu, tim pendamping keluarga,puskesmas, untuk memberikan pelayanan dan edukasi kepada masyarakat.

“Karena di jawabarat 54,7 kehadiran bumil, baduta, balita yang datang ke POSYANDU, ini angka yang sangat berpengaruh untuk cakupan data pengukuran stunting,dan kita harus dorong karena pada bulan ini kita sedang mengadakan masiv gerakan intervensi serentak ,” Ujarnya.

member

Namun, di posyandu pun tidak hanya melayani pengukuran dan penimbangan, tetapi edukasi, Rujukan juga harus di lakukan setiap kegiatan posyandu petugas kesehatan atau bidan desa nya selalu hadir untuk memberikan pelayanan kepada ibu hamil, baduta ,balita.

Ia mengatakan, Tugas BKKBN masiv di KIE, yaitu komunikasi perubahan perilaku,misalnya pola pengasuhan,menyiapkan kehamilan, perencanaan, perempuan remaja minum tablet tambah darah,biar gak anemia,usia pernikahan harus ideal,masalah gizi, Karena BKKBN secara aktif mengetahui mengenai kesehatan masyarakat KBB.

“Hal ini, beliau menegaskan Petugas kesehatan pendamping keluarga yang sudah di bekali pelatihan harus bisa menyampaikan lagi kepada masyarakat ,misalnya edukasi cara pola asuh anak, bagaimana cara memberikan makan kepada anak yang susah makan,dengan cari cara menyajikan makanan agar menarik sehingga anak mau makan,”Ujarnya.

“Mengenai MPASI, yaitu makanan pendamping ASI yang bergizi dan seimbang di berikan kepada bayi usia 6 -23 bulan,namun bukan berarti pemberian ASI di hentikan,” jelasnya

Ia pun menegaskan, Petugas kesehatan dan pendamping keluarga yaitu mendampingi mulai dari Remaja Calon Pengantin, ibu hamil, pasca melahirkan, baduta, balita, untuk mendeteksi secara dini pencegahan penurunan Stunting

Kukuh berpesan, Ayo datang ke POSYANDU bumil, ibu baduta, ibu balita, ukur, timbang, untuk cegah Stunting, ” pungkasnya.**

(An)