KBB, INFONESIA.ME– Anggota DPR/MPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Dr. H. Dadang M. Naser, S.H., S.IP., M.I.Pol., kembali melaksanakan rutinitas reses di wilayah Kabupaten Bandung Barat (KBB) pada masa persidangan I tahun 2024-2025.
Reses yang berlangsung sejak 12 sampai 20 Desember 2024 ini, memberikan kesempatan bagi Dadang untuk bertemu langsung dengan masyarakat dan mendengarkan aspirasi mereka.
Pada Senin, 16 Desember 2024, Dadang mengunjungi Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, KBB, yang merupakan salah satu daerah pertanian utama di KBB.
Menyerap Aspirasi Petani Desa Cilame
Dalam rutinitas reses kali ini, Dr. H. Dadang M. Naser mengunjungi para kelompok tani (gapoktan) di Desa Cilame yang sebagian besar bergerak di sektor pertanian dan peternakan.
Rutinitas ini juga dihadiri oleh warga dari desa-desa sekitar, seperti Cipatat dan Padalarang. Dadang menyampaikan bahwa reses kali ini bertujuan untuk mempererat silaturahmi antara anggota dewan dan konstituen serta menyerap langsung berbagai masalah yang dihadapi masyarakat, terutama di sektor pertanian.
“Di sini kita bertemu dengan kelompok tani, peternak, dan warga dari berbagai daerah. Selain mendengarkan aspirasi mereka, saya juga meninjau lokasi perkebunan mereka,” kata Dadang saat ditemui di lokasi.
Masalah Pupuk, Isu Utama di Bandung Barat
Salah satu keluhan utama yang diungkapkan oleh petani di Desa Cilame adalah masalah kelangkaan dan tingginya harga pupuk.
Dadang mengakui bahwa kesulitan memperoleh pupuk saat musim tanam menjadi hambatan besar bagi para petani. Pupuk yang sulit didapatkan atau harganya yang melambung tinggi sangat membebani para petani.
“Kami sedang berusaha untuk mengatur distribusi pupuk bersubsidi agar lebih merata juga tidak ada petani yang kesulitan. Jangan hingga harga pupuk subsidi sepertinya tidak stabil, akibat hal tersebut akan merugikan petani,” ujar Dadang.
Komitmen Komisi IV DPR RI terhadap Ketahanan Pangan Nasional
Selain masalah pupuk, Dadang juga menyinggung pentingnya ketahanan pangan nasional, khususnya di Bandung Barat.
Menurutnya, sektor pertanian harus segera diperkuat dengan menggunakan pemberdayaan koperasi petani dan dukungan kebijakan yang memberi dukungan ketahanan pangan di tingkat lokal dan nasional.