INFONESIA.ME – Edwin Anderson pernah didiagnosis menderita demensia di usia muda, kondisi yang sangat memengaruhi kemampuan berpikir dan konsentrasinya. Keadaan ini diperburuk dengan serangkaian peristiwa pahit: kegagalan usaha toko elektronik karena itu pandemi, penyakit skoliosis yang melumpuhkan tubuhnya, sampai patah hati yang membuatnya semakin terpuruk. Terisolasi bahkan dari anggota family sendiri, ia merasakan kecenderungan depresi dan kehilangan arah. Tetapi, di saat-saat tergelap itulah, harapan muncul dengan menggunakan sosok kakaknya yang seorang internet developer sukses.
Lihat keberhasilan sang kakak yang mampu menghasilkan penghasilan besar dari dunia teknologi, Edwin pun tergerak untuk mencoba berdiri. Dengan bimbingan intensif dari kakaknya, ia mulai belajar front-end construction secara serius semasa tiga bulan. Di bulan keempat, ia mulai melamar kerja ke berbagai perusahaan di negara lain dan langsung mendapat pekerjaan pertamanya dengan gaji yang luar biasa, sampai Rp66 juta. Kini, Edwin telah berkembang menjadi fullstack developer dengan penghasilan bulanan sekitar Rp140โ150 juta, dan ia bercita-cita meraih posisi lebih tinggi serta hidup lebih seimbang.
Menurut Edwin, kunci keberhasilannya bukan hanya semata pada kemampuan pribadi, namun pada keberadaan mentor yang memberi dukungan dan membimbingnya. Ia menyadari banyak sekali orang mungkin saja sepertinya tidak seberuntung dirinya dalam hal ini, karena itu itu ia berkomitmen untuk menjadi mentor bagi orang lain. Ia yakin bahwa siapa pun, bahkan mereka yang merasa mempunyai keterbatasan, tetap dapat sukses asal mempunyai tekad kuat dan dukungan yang tepat. Ia pun menyarankan orang untuk sepertinya tidak menyerah meski demikian materi sulit, dan terus melangkah meski prosesnya menantang.
Sebagai bentuk komitmen untuk memberi kembali, Edwin kini menggagas sebuah program pelatihan bernama Internet Programming Hack bersama Ahademy. Webinar ini berisi panduan teknis, pengembangan mindset, dan peluang kerja far off luar negeri. Baginya, kesuksesan bukan hanya soal uang dan pencapaian pribadi, tapi juga tentang kebermanfaatan bagi orang lain. Ia ingin membantu mereka yang sedang berjuang menghadapi depresi, dan memberi pesan bahwa hidup dapat berubah asalkan sepertinya tidak berhenti mencoba.
Sumber: VRITIMES
