Kab.Bandung | InfoNesia.me //
Ketua Penggerak Ekonomi Rakyat Desa Cikembang ,Kepala Desa Cikembang Tatang Ridwan menghadiri bimbingan teknis (bimtek) tenaga kerja mandiri pengolahan hasil pertanian di Desa Cikembang,Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung.
Pada saat itu, dilaksanakan penutupan bimtek yang dilaksanakan Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Bandung. Bimtek itu dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia pada pengolahan hasil pertanian.
Kepala Desa Tatang pun mengatakan, bahwa pihaknya terus berupaya memberikan edukasi kepada masyarakat, khususnya para pemuda karang taruna dan warga usia produk untuk berdaya saing dalam mengembangkan usahanya.
Edukasi yang disampaikan Tatang Ridwan itu, di antaranya melalui pelaksanaan bimbingan teknis atau pelatihan tenaga kerja mandiri pada pengolahan hasil pertanian di Desa Cikembang. Rabu 05 februari 2025.
Saya sempat menjadi narasumber dalam kegiatan bimbingan teknis pelatihan tenaga kerja mandiri dalam pengolahan hasil pertanian itu,” kata Kades Tatang kepada wartawan di Cikembang.
Menurutnya, bimtek tenaga kerja mandiri itu, sebelumnya sempat dilaksanakan di wilayah Kecamatan Kertasari dan desa-desa lainnya.
“Pada bimtek itu turut dilaksanakan pula pelatihan pengolahan hasil pertanian secara mandiri itu, dengan sasaran warga para pemuda karang taruna dan yang sudah masuk usia produktif. Selain warga yang masih menganggur, juga yang sudah memiliki usaha baru dalam upaya menambah wawasan atau pengetahuan dalam menjalankan usahanya,” tutur kades Tatang.
Ia berharap dengan adanya pelatihan itu, para peserta yang hadir dalam bimbingan teknis itu bisa menjadi pelaku usaha atau wirausaha baru.
Tentunya, harapan kedepan, mereka bisa berdaya saing dalam menjalankan usahanya. Selain itu dapat menopang atau membentuk perekonomian masyarakat desa Cikembang semakin baik dan meningkat,” katanya.
Lebih lanjut Tatang juga mengatakan pelaksanaan pelatihan itu di antaranya di wilayah penghasil pertanian sayuran. Seperti halnya Desa Cikembang, sebagai daerah penghasil sayuran.
“Ada sekitar 20 warga yang dihadirkan dalam pelatihan pengolahan hasil pertanian secara mandiri itu. Mereka dihadirkan berdasarkan seleksi di lapangan, supaya mereka bisa berdaya saing dalam mengembangkan usahanya, khususnya dalam pengolahan hasil pertanian sayuran ,” ujarnya.
Tatang juga menyebutkan, warga yang dihadirkan dalam pelatihan itu, di antaranya ada yang belum memiliki pekerjaan tetap. Tetapi ada juga petani , tetapi dalam proses pengolahan pertanian nya bersifat klasik, sehingga mereka didorong untuk lebih modern dalam pengolahan pertanian.
“Pelatihan pengolahan hasil pertanian ini berkaitan dengan pemberdayaan masyarakat,” pungkasnya.
Jurnalis. : Yans.
Editor. : InfoNesia.me
Sumber. : Liputan