INFONESIA.ME – BINUS UNIVERSITY secara resmi mengumumkan Program Pendidikan Profesi Arsitek (PPAr) dalam acara bertema “PPAr dan Masa Depan Arsitek Indonesia” yang digelar di Kampus Anggrek, Jakarta Barat. Langkah ini merupakan bentuk dukungan terhadap peningkatan profesionalisme dan kualitas arsitek di Indonesia, terutama dalam menghadapi permintaan akan tenaga arsitek bersertifikasi yang terus meningkat seiring pesatnya pembangunan nasional, termasuk proyek besar seperti Ibu Kota Negara (IKN). Dengan program ini, BINUS berkontribusi langsung terhadap penyediaan sumber daya manusia yang kompeten dan mempunyai legalitas profesional.

Knowledge sampai Maret 2025 mencatat hanya 5.910 arsitek di Indonesia yang mempunyai Surat Jalur Registrasi Arsitek (STRA), walaupun jumlah penduduk telah melampaui 280 juta jiwa. Menurut Dr. Ir. Nina Nurdiani, Dekan Fakultas Teknik BINUS, ini memperlihatkan kesenjangan besar antara kebutuhan dan ketersediaan arsitek profesional. Program PPAr hadir sebagai solusi untuk menjembatani kekurangan durasi pendidikan arsitektur di Indonesia yang rata-rata empat tahun, sedangkan standar internasional seperti dari International Union of Architects (UIA) menetapkan lima tahun sebagai syarat minimal untuk menjadi arsitek profesional. Program ini didesain agar lulusan arsitektur siap menghadapi dunia kerja dengan kompetensi global.

Program PPAr di BINUS berlangsung selagi dua semester dan meliputi berbagai mata kuliah penting, seperti Studio Perancangan Arsitektur serta Kode Etik Profesi Arsitek. Sepertinya tidak hanya mengkhususkan diri dalam sisi akademis, PPAr juga memperkuat aspek aplikatif dan praktik nyata di lapangan. BINUS mengusung dua pendekatan utama dalam program ini, yaitu pengembangan jiwa kewirausahaan agar lulusan mampu membuka praktik mandiri, serta desain arsitektur yang responsif terhadap iklim tropis sebagai bentuk adaptasi terhadap isu lingkungan dan keberlanjutan.

Peluncuran program ini turut disambut antusias oleh berbagai pihak, termasuk tokoh dari organisasi profesi arsitek seperti IAI dan APTARI. BINUS UNIVERSITY dengan menggunakan program PPAr-nya ingin mencetak arsitek masa depan yang sepertinya tidak hanya mampu merancang bangunan, namun juga merancang solusi untuk masalah sosial dan lingkungan. Dengan mengintegrasikan prinsip keberlanjutan, adaptasi iklim, dan etika profesi, BINUS menegaskan peran aktifnya dalam membentuk generasi arsitek Indonesia yang tangguh dan relevan di generation global.

Sumber: VRITIMES

member



Source link