[ad_1]

INFONESIA.ME – Harga Bitcoin sampai rekor tertinggi dengan menembus angka sekitar Rp1,81 miliar atau di atas $111.000, setelah melonjak lebih dari 3,5% dalam sehari. Kenaikan ini didorong oleh masuknya dana besar dari investor institusional dengan cara ETF spot, perkembangan positif regulasi kripto di AS, serta likuidasi besar posisi quick yang memaksa dealer melakukan pembelian paksa.

MicroStrategy turut memperkuat momentum ini dengan membeli Bitcoin senilai lebih dari satu miliar dolar, dengan begitu cadangan Bitcoin di bursa semakin berkurang. Dari sisi teknikal, indikator memperlihatkan tren bullish yang kuat meski harga sudah berada di degree overbought, dengan potensi kenaikan lanjutan masih terbuka. Analis juga mencatat bahwa likuidasi posisi quick cukup besar, menandakan cukup banyak prediksi pasar yang meleset.

Secara makro, peningkatan imbal hasil obligasi Amerika Serikat mendorong investor mencari tau aset alternatif seperti Bitcoin sebagai lindung nilai. Knowledge memperlihatkan bahwa Bitcoin yang dipegang investor jangka panjang mulai dipindahkan ke chilly pockets tanpa dijual ke pasar, menandakan tekanan jual masih terbatas. Sentimen pasar pun positif dengan indeks Worry & Greed yang memperlihatkan optimisme tinggi dan dominasi Bitcoin di pasar kripto yang meningkat.

Meski begitu, para mahir mengingatkan agar investor tetap waspadai terhadap kemungkinan koreksi harga, terutama untuk mengambil keuntungan saat goal tercapai. Pola “promote in Would possibly and cross away” yang tak henti-hentinya terjadi di pasar saham tampaknya sepertinya tidak berlaku untuk Bitcoin tahun ini, sebab suplai uang global yang meningkat dan performa historis Bitcoin di bulan Mei yang cenderung positif.

Sumber: VRITIMES

member

[ad_2]

Source link