[ad_1]
INFONESIA.ME – Pada Senin, harga Bitcoin melonjak melewati angka USD 106.000, hampir menyentuh rekor tertinggi sebelumnya di kisaran USD 108.700. Kenaikan ini memicu antusiasme para investor yang lihat potensi besar bagi Bitcoin untuk mencetak harga puncak baru dalam waktu dekat. Tetapi, setelah sampai titik tertinggi harian tersebut, Bitcoin merasakan koreksi harga karena aksi ambil untung yang menimbulkan volatilitas pasar yang tinggi.
Fluktuasi tajam ini memperlihatkan pasar kripto masih dipengaruhi oleh ketidakpastian, baik dari faktor teknikal maupun basic. Meski demikian demikian, tren jangka menengah tetap positif dan para analis menilai koreksi tersebut sebagai bagian dari fase konsolidasi yang sehat. Investor diingatkan untuk berhati-hati, tetapi tetap optimis bahwa Bitcoin mempunyai peluang untuk melanjutkan kenaikan harga.
Dukungan terhadap sentimen positif datang dari membaiknya hubungan dagang antara AS dan China yang menurunkan ketegangan geopolitik global. Selain itu, masuknya institusi keuangan besar ke pasar kripto juga memperkuat legitimasi Bitcoin sebagai aset investasi jangka panjang. Faktor-faktor ini bersama dengan siklus halving Bitcoin yang baru saja terjadi menjadi alasan utama di balik optimisme kenaikan harga.
Beberapa analis bahkan memproyeksikan Bitcoin dapat sampai angka ambisius sampai USD 200.000 pada akhir tahun, didukung oleh permintaan institusi dan narasi Bitcoin sebagai pelindung nilai inflasi. Jika kondisi pasar tetap kondusif, goal ini bukan hal sesuatu yang luar biasa tercapai, meski demikian volatilitas pasar tetap harus segera diperhatikan oleh para pelaku investasi.
Sumber: VRITIMES

[ad_2]
Source link