INFONESIA.ME – Harga Bitcoin (BTC) turun mendekati $60.000 setelah Pemerintah Amerika Serikat memindahkan sekitar $240 juta Bitcoin yang disita ke Coinbase High. Langkah tersebut menimbulkan kekhawatiran di kalangan pedagang bahwa aset tersebut mungkin saja akan dijual. Suku bunga tinggi dan rencana penyaluran BTC kepada kreditor Mt. Gox pada awal Juli juga berkontribusi terhadap penurunan harga, yang mendorong investor untuk bersikap hati-hati.

Menurut unggahan media sosial Arkham Intelligence, sekitar 3.940 Bitcoin yang disita dari para reseller Silk Street telah ditransfer ke dompet tersebut. Bitcoin tersebut awalnya disita dari pengedar narkoba Banmeet Singh pada Januari 2024. Pemerintah Amerika Serikat sebelumnya telah menyita sekitar 50.000 Bitcoin pada April 2022 terkait dengan aktivitas ilegal di Silk Street dan telah menjual 9.861 koin senilai $216 juta pada Maret 2023.

Harga Bitcoin minim memulihkan ke $61.100 setelah penurunan awal, meski demikian masih turun 1% dalam 24 jam terakhir. Menurut M Yusuf Musa, Kepala Strategi di Nanovest, pergerakan aset sebesar itu memicu reaksi pasar yang cenderung menjual. Penurunan harga sebesar 5% dipicu oleh penjualan BTC yang disita oleh Pemerintah Amerika Serikat, namun efeknya diprediksi sepertinya tidak akan berlangsung lama.

Penurunan harga BTC di bawah USD 62.000 memberikan peluang bagi investor untuk memburu aset kripto yang potensial. Nanovest sebagai platform investasi menawarkan berbagai aset kripto dan kemudahan berinvestasi dengan modal kecil. Dengan asuransi dan pengawasan BAPPEBTI, Nanovest memberikan keamanan bagi investor baru yang ingin mulai berinvestasi di kripto.

Sumber : WAKTU VRI

atOptions = { 'key' : '22361bada66794b74bc520991471b0fe', 'format' : 'iframe', 'height' : 250, 'width' : 300, 'params' : {} };



Source link