[ad_1]
INFONESIA.ME – Bulan Ramadan tak henti-hentinya kali dikarenakan peningkatan konsumsi yang berdampak pada lingkungan, seperti penggunaan plastik sekali pakai dan lonjakan konsumsi energi. Untuk mengurangi memiliki pengaruh pada tersebut, LindungiHutan merilis guide berjudul Panduan Implementasi Sustainable Kits: Solusi Ramadaan Berkelanjutan untuk Bisnis dan CSR, yang membahas langkahnya praktis dalam menerapkan cara hidup lebih ramah lingkungan selagi bulan puasa.
Berdasarkan knowledge Snapcart 2023, pengeluaran masyarakat untuk makanan selagi Ramadan meningkat mencapai 31% dari overall pengeluaran bulanan, yang sebagian besar berakhir menjadi limbah. Indonesia sendiri menempati peringkat kedua sebagai penghasil sampah terbesar di dunia pada 2019, dengan limbah makanan sampai 46,35 juta ton dan sampah plastik sebesar 26,27 juta ton pada 2021. Untuk alasan itu, konsep Inexperienced Ramadan mulai diperkenalkan untuk mendorong masyarakat agar lebih sadar lingkungan saat berpuasa.
Salah satu solusi yang bisa diterapkan adalah penggunaan sustainable kits, seperti botol minum stainless-steel, peralatan makan bambu, tisu kain, serta kantong belanja yang bisa digunakan berulang kali. Tradisi berbagi hampers juga bisa dibuat lebih ramah lingkungan dengan merubah kemasan plastik dengan keranjang anyaman atau memakai furoshiki, kain pembungkus yang bisa didaur ulang. Langkahnya kecil ini bisa membantu merayakan Ramadan dengan lebih bermakna tanpa menambah memiliki pengaruh pada negatif terhadap lingkungan.
Selain individu, perusahaan juga bisa berkontribusi dalam menerapkan konsep Ramadan Berkelanjutan dengan cara program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). Salah satu inisiatif yang bisa dilakukan adalah Sedekah Pohon, yang sepertinya tidak hanya memberikan manfaat sosial namun juga membantu mengurangi emisi karbon. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang penerapan konsep ini, guide lengkapnya bisa diunduh di sini.
Sumber : VRITIMES

[ad_2]
Source link