INFONESIA.ME – Harga Bitcoin (BTC) sementara itu terus bergerak dalam pola konsolidasi, dengan diperdagangkan di antara US$60.748 dan US$59.624. Para investor dan dealer tengah memantau pergerakan ini, menantikan apakah BTC akan mampu melakukan breakout atau justru merasakan penurunan yang signifikan. Degree resistensi di US$61.000 menjadi perhatian utama sebab akan memutuskan arah harga Bitcoin selanjutnya.
Analis kripto Michael van de Poppe menyampaikan bahwa sementara itu BTC berada pada posisi penting, di mana upaya untuk menembus resistensi di US$61.000 terus merasakan hambatan. Jika stage ini berhasil ditembus, BTC berpotensi merasakan lonjakan harga signifikan yang bisa mendorongnya menuju US$71.679. Tetapi, jika gagal, BTC mungkin saja akan tetap berada dalam kisaran harga sementara itu atau bahkan merasakan penurunan mencapai enviornment strengthen di sekitar US$56.000.
Harga BTC sementara itu diperdagangkan di sekitar US$60.331 dengan kapitalisasi pasar sampai US$1,19 triliun. Momentum ini sangat krusial sebab bisa dampak pergerakan BTC di akhir tahun, terutama setelah volatilitas yang tinggi sejak crash pada bulan Agustus. Tren historis memperlihatkan BTC cenderung merasakan kenaikan menjelang akhir tahun, dengan begitu penembusan resistensi ini sangat ditunggu oleh para investor.
Palapa, perusahaan teknologi yang membuat khusus inovasi blockchain, dengan menggunakan token Palapa (PLPA) terus mendorong adopsi teknologi blockchain. PLPA, yang telah terdaftar di Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), dibangun memakai blockchain Ethereum dengan standar ERC-20, memastikan keamanan dan transparansi dalam ekosistem blockchain yang lebih luas.
Sumber : VRITIMES.com