INFONESIA.ME – Kesehatan reproduksi adalah bagian penting dari kesehatan keseluruhan yang terus menerus diabaikan, terutama saat pubertas. Pada masa ini, tubuh merasakan perubahan fisik dan hormon yang signifikan, seperti menstruasi pada perempuan. Pubertas umumnya terjadi pada usia 10-19 tahun, berawal ketika kelenjar pituitari mengeluarkan hormon yang merangsang perkembangan organ reproduksi. Remaja perempuan akan merasakan perubahan emosional dan fisik, seperti pertumbuhan payudara, menstruasi, dan perubahan suasana hati.
Menstruasi adalah bagian alami dari siklus reproduksi wanita dan berlangsung setiap bulan. Penting bagi remaja perempuan untuk memahami siklus menstruasi mereka, salah satunya dengan cara kalender menstruasi untuk melihat dan mengawasi siklus mereka. Selain itu, premenstrual syndrome (PMS) dapat terjadi sebelum menstruasi dengan gejala seperti nyeri, kelelahan, dan perubahan emosional.
Untuk menjaga kesehatan reproduksi selagi pubertas, remaja perempuan perlu menerapkan pola hidup sehat, termasuk olahraga rutin, konsumsi makanan bergizi, serta menghindari stres, rokok, dan alkohol. Meningkatkan asupan kalsium dan magnesium juga penting untuk mengurangi gejala menstruasi. Selain itu, pilihlah pembalut dan tisu yang aman serta rutin merubah pembalut agar terhindar dari infeksi.
Kesehatan organ intim juga perlu diperhatikan, dengan membersihkannya tanpa sabun atau antiseptik yang bisa merusak pH alami vagina. Remaja harus segera menghindari aktivitas seksual berisiko dan memastikan untuk memilih celana dalam yang nyaman dan berbahan katun. Dengan memahami dan mempraktikkan langkahnya ini, remaja perempuan bisa menjaga kesehatan reproduksi mereka dengan baik selagi masa pubertas. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.yoona.{id}.
Sumber : VRITIMES